Kemudian orang terakhir yang diduga bersama Tangmo Nida, Sand Wisapat, mengaku dirinya tengah melihat ponsel saat artis tersebut diduga jatuh ke sungai.
Ia bahkan mengaku Tangmo Nida sempat memegang kakinya sebelum terjatuh ke sungai.
Sementara pemilik dan pengemudi kapal, Por Tanupat Lerttaweewit dan Robert Phaiboon Trikanjananun, mengaku mereka memang tidak mengenakan jaket pelampung mesti tersedia di kapal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal itupun diketahui memiliki pajak yang mati, meski Por Tanupat bersikeras ia memiliki izin resmi atas usahanya itu.
Ibu Tangmo Nida, Panida Sirayutthayothin, mengaku tidak percaya putrinya tewas karena kecelakaan. Ibu Tangmo Nida pun meminta semua pihak yang terlibat dalam pemotretan anaknya harus diselidiki.
Panida mengatakan bahwa dirinya ingin mengetahui orang-orang yang memperkerjakan dan mengatur pemotretan putrinya.
Panida juga mencurigai para penumpang di atas kapal itu bertengkar. Ia merujuk pada salah satu foto putrinya yang tampak tidak bahagia saat sedang duduk sendirian di belakang kapal.
Ia juga mengabaikan laporan bahwa toilet di perahu tidak berfungsi dengan baik.
Apalagi, sejumlah temuan muncul setelah insiden ini. Salah satunya adalah suara laki-laki tak dikenal yang terekam dalam video sebelum insiden itu terjadi.
Polisi pun akan memanggil sang manajer untuk pemeriksaan lebih lanjut.
![]() |
Pada Sabtu (5/3), ibu Tangmo Nida, Panida, mengatakan dirinya telah memaafkan Por Tanupat selaku pemilik kapal tersebut. Por Tanupat pun diduga terlibat dalam insiden itu.
Por Tanupat disebut Panida setiap hari memberikan perhatian dan menghubunginya untuk meminta maaf sejak insiden yang menewaskan Tangmo Nida pada Kamis (24/2).
Selain itu, Tor Tanupat juga menawarkan kompensasi 30 juta baht Thailand atau sekitar setara Rp13,2 miliar (1 baht Thailand=Rp440) kepada ibu Tangmo Nida.
"Anggap saja Tangmo mendapatkan satu juta baht dari serial TV. Apabila dia masih hidup 30 tahun lagi, saya bisa mengalikan jumlah itu 30 kali," kata Panida.
"Itu masih belum termasuk pendapatan dia dari sesi foto sebagai model," Panida menegaskan.
Meski begitu, Panida mengaku masih kecewa pada sejumlah orang lainnya dalam insiden itu. Salah satunya adalah manajer Tangmo Nida, Gatrick Idsarin, yang tidak menghubunginya hingga tiga hari pasca indsiden.
Tangmo Nida Patcharaveerapong adalah seorang aktris, model dan penyanyi dari Thailand. Sepanjang kariernya, aktris kelahiran 1984 ini telah membintangi sejumlah drama.
Mulai dari, Benja Keta Kwarm Ruk (2003), Oun Ai Ruk (2004), Payak Rai Hua Jai Jiew (2005), hingga yang terbaru XYZ (2021).
Tak hanya itu, Patcharaveerapong juga membintangi sejumlah film layar lebar, mulai dari Ghost of Mae Nak (2005), Pard 888 (2016) dan The Last Heroes (2018).
(tim)