ChakphongChuenduang, teman baik ayah mendiang Tangmo Nida Patcharaveerapong, mengungkap pesan terakhir dari Tangmo sebelum ditemukan tewas di Sungai Chao Phraya, Bangkok. Hal itu disampaikan oleh Chuenduang saat datang ke Kantor Polisi Muang Nonthaburi, Selasa (8/3) siang waktu setempat.
Dilansir dari Thairath, Chuenduang mengklaim sempat bertukar pesan dengan Tangmo. Saat itu, Tangmo mengatakan, ia ingin mendaftarkan anak angkatnya yang bernama Easter ke Kasetsart Demonstration School.
Easter sendiri adalah anak Gatick atau Kratik, manajer sekaligus sahabat Tangmo Nida. Chuenduang mengatakan bahwa Tangmo sangat mencintai Easter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tangmo sangat mencintai putri Kratik. Oleh karena itu, saya berharap polisi dapat mengungkap kejadian sebenarnya agar masyarakat tahu," kata Chuenduang, dilansir dari Thairath.
Dalam kesempatan tersebut, Chuenduang juga menyampaikan dukungan kepada petugas kepolisian yang menangani kasus Tangmo. Ia meminta petugas berlaku jujur.
"Saya masih percaya bahwa [polisi] Thailand masih memiliki kebaikan, akurasi, transparansi, dan keadilan. Oleh karena itu, semua pejabat terkait yang telah menjalankan tugasnya dalam kasus ini harus berlaku benar dan jujur," kata Chuenduang.
Sebelum tiba di Polsek Muang Nonthaburi, Chuenduang juga mengunjungi Dermaga Pibulsongkram 1 yang menjadi tempat terjadinya kecelakaan Tangmo Nida sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada aktris tersebut.
Untuk diketahui, aktris Thailand Tangmo Nida Patcharaveerapong meninggal dunia usai dugaan kecelakaan yang terjadi pada Kamis (24/2) malam.
Tangmo meninggal dunia diduga usai terjatuh dari kapal speedboat di dekat dermaga Phibun Songkhram 1 pada Kamis (24/2) sekitar pukul 10 malam. Ia terjatuh ke Sungai Chao Phraya River yang merupakan sungai utama dan membelah Bangkok.
Semua bermula ketika Tangmo Nida menjalani agenda pemotretan. Agenda tersebut mengharuskan model dan aktris itu melakukan perjalanan menyusuri Sungai Chao Phraya River dari Jembatan Krung Thon di Bangkok ke Jembatan Rama VII di Nonthaburi dengan speedboat.
Dalam speedboat tersebut, ada pula lima orang lainnya, yaitu manajer Gatick Idsarin Juthasuksawat, Pasir Wisapat Manomairat, pemilik kapal Por Tanupat Lerttaweewit, CEO Orisma Technology Robert Phaiboon Trikanjananun, dan Job Nitas Kiratisoothisathorn.
(nly/pra)