Arifin menegaskan, ritual yang biasa dilakukannya dalam 'merayu' hujan agar tak turun, tidak berkaitan dengan ilmu hitam.
Ia menuturkan, ritualnya tidak menggunakan sesajen seperti bawang putih dan cabai, atau mitos melemparkan pakaian seperti yang dipercaya banyak orang. Alih-alih, ia mengklaim menggunakan ritual yang sesuai syariat Islam.
Pawang hujan lainnya juga memiliki cara lain dalam menangkal hujan, yaitu puasa mutih mundur. Jenis puasa tersebut hanya memperbolehkan pawah hujan hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa biasanya dilakukan tiga hari tiga malam dengan buka puasa hari pertama hanya dengan tiga suap nasih dan tiga tegukan air.
Hari kedua dengan dua suap nasi dan dua tegukan air. Hingga hari terakhir hanya dengan satu sendok nasi dan satu tegukan air.
![]() |
Cara lain yang dilakukan pawang hujan adalah dengan mandi dari tujuh sumber mata air. Mandi hanya boleh dilakukan saat matahari terbenam hingga kembali terbit pada keesokan harinya.
Selama proses tersebut, pawang hujan juga tak boleh tidur di bawah atap. Mereka harus tidur di tempat yang terbuka.
(fby/end)