Sebagai penutup saga Jurassic World, Dominion terbilang akhir yang mengecewakan. Film ini gagal menjadi gong yang membekas dan cenderung sember karena racikan cerita hibrida yang gagal diperhitungkan dengan matang.
Secara garis besar, Jurassic World Dominion sebenarnya masih menggunakan racikan saga Jurassic World sejak 2015. Ceritanya pun masih di bawah komando Colin Trevorrow yang menggarap sejak saga pertama.
Namun kali ini, Trevorrow tak bekerja sendirian dalam menggarap naskah. Ia yang juga duduk sebagai sutradara, dibantu Derek Connolly di meja penulis skenario.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dominion pun masih membawa skuad Jurassic World yang sudah familiar, seperti Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, dan Omar Sy.
Kualitas sinematografi juga visual pun dinaikkan untuk saga kali ini. Berbagai efek visual yang lebih canggih dari prekuelnya pada 2015 dan 2018 sebenarnya mampu memanjakan mata penonton.
Akan tetapi, upaya kreatif yang dilakukan studio dan kru untuk membuat Jurassic World lebih luas dari dunia dinosaurus di era modern dengan membawa kenangan masa lalu, menjadi bumerang untuk saga ini.
Sebagai penutup saga Jurassic World, tim kreatif membawa serta para pemain Jurassic Park seperti Jeff Goldblum, Sam Neill, Laura Dern, hingga BD Wong.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan niat membawa kenangan masa lalu dalam masa kini.
![]() |
Apalagi, skuad Jurassic Park dikenang penggemar kisah dinosaurus sebagai memori manis dari semesta pengembangan novel karya Michael Crichton dan imaji Steven Spielberg tersebut.
Secara sepintas, menggabungkan dunia Jurassic World dengan Jurassic Park memang tampak menjanjikan dalam angan. Sayangnya, Colin Trevorrow dan Derek Connolly gagal meramu komposisi cerita yang pas untuk ditampilkan di layar lebar.
Hal itu terlihat dari perhatian penonton yang justru lebih tertuju pada skuad Jurassic Park dibanding geng Jurassic World.
Laura Dern, Sam Neill dan Jeff Goldblum sukses mengambil panggung dari Chris Pratt dan Bryce Dallas. Pratt dan Dallas tak bisa tampil menawan di depan senior-senior mereka, bahkan kali ini mereka tidak memiliki peran signifikan.
Dari segi cerita, sejak awal hingga pertengahan film, saya lebih merasa Dominion sebagai drama keluarga yang menghadapi situasi 'pelik': membesarkan anak di tengah situasi kacau karena dinosaurus hidup di alam bebas.
Situasi itu kemudian memaksa manusia memutar otak karena bersaing dengan dinosaurus di posisi puncak rantai makanan.
Lanjut ke sebelah...