Selain Death Note, China juga melarang Tokyo Ghoul karena kontan anime ini dianggap penuh adegan kekerasan dan kejahatan. Bahkan, anime ini dianggap mendorong tren menjahit kulit.
Padahal, Tokyo Ghoul merupakan salah satu anime populer di negara asalnya dan manganya alias komik menjadi salah satu yang terlaris di Jepang.
China juga melarang anime Parasyte karena dianggap memiliki konten horor dan gore yang berlebihan. Namun, alasan ini tidak diungkap secara gamblang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Parasyte juga merupakan anime populer di Jepang. Tapi, anime ini dilarang di negara tetangganya.
![]() |
Attack on Titan menjadi anime berikutnya yang dilarang di China. Alasannya, mulai dari konten kekerasan dan gore hingga menampilkan aksi perlawanan kepada pemerintah.
Arab Saudi melarang anime Pokemon karena dianggap mendorong kepercayaan dalam evolusi. Kisah Pikachu dan teman-temannya ini dianggap seperti berjudi, sehingga tak sejalan dengan nilai-nilai Islam di Arab Saudi.
Selain itu, Pokemon dianggap turut mempromosikan agama Shinto Jepang.
Shoujo Tsubaki termasuk anime yang dilarang di banyak negara, termasuk Jepang sendiri. Anime produksi tahun 1992 ini bahkan dianggap sebagai salah satu film anime yang paling kontroversial.
Bukan tanpa alasan, Shoujo Tsubaki memiliki alur cerita yang gelap, intens, dan sangat menyedihkan. Termasuk adegan pelecehan seksual terhadap anak yang dialami karakter utamanya.
Selandia Baru melarang Puni-puni Poemy karena banyak berisi konten berbau seksual dan pornografi serta kekerasan yang tidak pantas ditonton oleh kalangan muda di negara mereka.
Tak hanya Puni-Puni Poemy, Selandia Baru juga melarang High School DxD karena berisi konten seksual. Padahal, usia karakter di anime populer ini masih muda.
Selain itu, High School DxD jadi anime yang dilarang di Selandia Baru karena dianggap mengeksploitasi anak muda secara seksual.
(uli/fef)