Ezra Miller terancam didepak dari proyek DC Extended Universe (DCEU) garapan Warner Bros. setelah penayangan film The Flash. Sang aktor baru-baru ini diduga melakukan penculikan anak di bawah umur dan melakukan grooming alias pemikatan anak.
"Tidak ada kemenangan dalam hal ini untuk Warner Bros.," ujar salah satu sumber Warner Bros. kepada Deadline beberapa hari lalu.
Skandal yang terus-menerus dibuat Miller beberapa waktu terakhir menjadikan film The Flash menjadi krisis pertama yang dihadapi CEO Warner Bros Discovery David Zaslav untuk DCEU.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaslav dikatakan memiliki beberapa opsi terkait nasib Ezra Miller di DCEU. Opsi pertama, tidak mempromosikan film The Flash, termasuk tidak ada tur media.
Opsi selanjutnya adalah menayangkan film tersebut secara streaming di HBO Max. Atau, opsi terakhir, membuat film itu menjadi box office lalu memecat Miller.
"Ini menjadi masalah yang akan terus ada bagi Zaslav," imbuh sumber tersebut.
Film The Flash baru direncanakan tayang pada 23 Juni 2023 mendatang di musim panas tahun depan. Meski demikian, pihak Warner Bros. merasa bahwa kasus Miller dapat memengaruhi citra dari perusahaan.
Mereka berharap skandal ini mereda sebelum film The Flash yang dibintangi Miller rilis di bioskop.
"Harapannya adalah skandal ini akan tetap rendah sebelum film itu dirilis, dan berharap yang terbaik pada akhirnya," lanjut sumber tersebut.
Miller bahkan disebut tidak akan dilibatkan lagi dalam peran film-film DC selanjutnya meskipun tidak ada lagi tuduhan yang muncul bagi Miller.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa pihak Warner Bros. telah mencoba untuk menolong Miller dalam mengatasi kasus-kasusnya, namun ternyata kasus Miller terus bermunculan.
Miller telah merebut perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir atas ulahnya. Di tahun ini, Miller setidaknya ditangkap dua kali di Hawaii atas tuduhan penyerangan.
Sejak itu, laporan-laporan keresahan dari masyarakat terus bermunculan dengan mengaitkan nama Miller di dalamnya. Terbaru, Miller disebut sempat menculik anak di bawah umur, bahkan melakukan grooming alias pemikatan anak.
Sepasang orang tua meminta surat perintah perlindungan terhadap anak mereka, bernama Tokata Iron Eyes, yang masih berusia 19 tahun atas Ezra Miller.
Orang tua Tokata menyebut Ezra Miller "menggunakan kekerasan, intimidasi, ancaman kekerasan, ketakutan, paranoia, delusi, dan obat-obatan untuk menguasai Tokata remaja".