Sutradara film animasi Lilo & Stitch Chris Sanders mengaku sempat frustrasi oleh Frozen (2013). Rasa itu muncul atas penilaian banyak pihak terhadap pemenang Film Animasi Terbaik Oscar 2013 tersebut.
Ketika tayang, Frozen kerap dianggap kritikus film sebagai film animasi Disney yang menggebrak stigma publik terkait Disney. Alih-alih fokus pada romansa karakter utama, Frozen menyoroti hubungan kakak adik, Anna dan Elsa.
"Sejujurnya, menurut saya Frozen itu keren. Tapi itu cukup membuat saya frustrasi," cetus Sanders kala berbincang dengan New York Times, seperti diberitakan oleh Variety pada Rabu (22/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang terus berkata tentang 'Akhirnya, hubungan non-romantis antara dua gadis,' dan menurut saya, kami telah melakukannya! Jelas itu telah dilakukan sebelumnya!," cetusnya.
Sebelumnya, Disney sangat dikenal dengan film-film animasi ikonis berlatar romansa klasik ala fairy tale, seperti Beauty and the Beast (1991), Aladdin (1992), Pocahontas (1995), Mulan (1998), hingga Tarzan (1999).
Namun, Chris Sanders menilai cerita mengenai relasi kakak beradik yang ditampilkan Frozen sudah dimuat lebih dahulu dalam Lilo & Stitch yang tayang dua dekade lalu, 16 Juni 2002.
Lilo & Stitch, kata Sanders, patut mendapatkan perhatian karena memiliki jalan cerita yang menyoroti persaudaraan dan persahabatan, jauh sebelum Frozen tayang pada 2013.
Lilo & Stitch fokus pada kisah persahabatan antara gadis kecil asal Hawaii (Lilo) dan makhluk ruang angkasa aneh yang menyerupai koala (Stitch).
Selain itu, juga terdapat hubungan antara Lilo dan kakak perempuannya, Nani, yang mulai terjalin dekat setelah kedua orang tuanya meninggal.
![]() |
Sutradara Chris Sanders menggarap film tersebut bersama Dean DeBlois. Kala itu, penayangan Lilo & Stitch berhasil meraup keuntungan global sebesar US$271 juta.
Kesuksesan tersebut membawa Lilo & Stitch pada sebuah waralaba yang berlanjut dengan penayangan tiga sekuel serta tiga serial televisi terpisah.
(far/chri)