TILIKAN

Film Superhero Lokal Dipandang Tidak Cukup Kuat di Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jun 2022 20:50 WIB
Mengangkat kisah yang sudah akrab bagi masyarakat Indonesia dipandang bukan jaminan film superhero bisa disambut meriah seperti pada film Marvel atau DC. (dok. Satria Dewa Studio)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia sudah memiliki sejumlah film blockbuster bertema superhero, ada Gundala (2019) dan yang teranyar adalah Satria Dewa Gatotkaca. Namun genre populer ini dianggap belum kuat menarik minat penonton film Indonesia.

Hal itu setidaknya terlihat dari Satria Dewa Gatotkaca yang gagal meraih banyak penonton. Film yang digarap Hanung Bramantyo ini gagal meraih 200 ribu penonton usai tayang 20 hari.

"Sebenarnya saya selalu menganggap bahwa genre superhero ini tidak cukup kuat di Indonesia," kata pengamat film dan budaya populer Hikmat Darmawan saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, baru-baru ini.

"Untuk konteks Gatotkaca, kegagalan seperti ini sebetulnya bisa dialami oleh semua produk film yang pada awalnya dianggap di atas kertas," lanjutnya.

Dengan raihan hanya 186 ribu tiket yang diperkirakan setara dengan Rp7,4 miliar bila memakai asumsi Rp40 ribu per tiket, pendapatan Satrio Dewa Gatotkaca jelas jauh dari bujet produksi yang mencapai Rp24 miliar.

CNNIndonesia.com telah menghubungi pihak Satria Dewa Gatotkaca terkait capaian film tersebut, tapi belum mendapatkan jawaban.

Dengan raihan hanya 186 ribu tiket yang diperkirakan setara dengan Rp7,4 miliar bila memakai asumsi Rp40 ribu per tiket, pendapatan Satrio Dewa Gatotkaca jelas jauh dari bujet produksi yang mencapai Rp24 miliar. (dok. Satria Dewa Studio via YouTube)

Sementara itu, Gundala yang tayang pada 2019 jauh memiliki nasib yang lebih baik.

Film besutan Joko Anwar itu mendulang 1,69 juta tiket. Bila pakai asumsi Rp40 ribu per tiket, setidaknya ada pendapatan Rp67 miliar dari bujet produksi yang mencapai Rp30 miliar.

Meski begitu, Gundala yang diangkat dari komik populer dan menggandeng banyak nama populer di industri film, masih kalah dari film-film tahun tersebut, seperti Dilan 1991 yang mencapai 5,2 juta tiket, Imperfect sebesar 2,6 juta tiket, Kuntilanak 2 sebesar 1,7 juta tiket.

Memang baru dua film superhero lokal yang unjuk gigi di hadapan publik film Indonesia, tapi Hikmat tak menutupi skeptisme yang ia miliki terkait nasib genre ini.

Lanjut ke sebelah...

'Kisah Dekat Masyarakat Belum Tentu Sukses'


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :