Putar Otak Taika Waititi Garap Thor 4 dan Gaet Natalie Portman
Taika Waititi mengakui bahwa dirinya bekerja lebih keras dalam menggarap Thor 4: Love and Thunder, dibanding film Dewa Guntur sebelumnya yang menuai banyak pujian, Ragnarok.
Dalam wawancara dengan IndieWire, sutradara asal Selandia Baru ini mengakui tak menyangka bahwa dirinya akan dipanggil kembali oleh Kevin Feige untuk menggarap Thor.
Hal ini karena semula Waititi menganggap Marvel hanya membuat tiga film profil untuk sebuah karakter, sehingga ketika mereka ingin ada Thor 4, Taika Waititi kerepotan.
Lihat Juga : |
"Ini masih terasa perlu kerja keras. Dalam beberapa aspek film ini bahkan lebih sulit karena saya memberikan segalanya ke Ragnarok, mengira bahwa Marvel hanya membuat tiga film per superhero sehingga tak akan ada lagi [setelah Ragnarok]," kata Waititi.
"Kemudian mereka dengan cepat meminta kami membuat satu lagi. Saat itulah saya mesti datang dengan segala ide baru untuk dicoba dan membuat sesuatu sama baiknya bahkan harus lebih bagus dibanding yang terakhir," lanjutnya.
"Itu jelas lebih sulit karena seperti sebuah novel kedua," kata sutradara bernama asli Taika David Cohen ini.
Menurut Waititi, dia harus putar otak untuk bisa menemukan cara membuat karakter-karakter dalam kisah Thor tetap terasa segar, membuat penggemar puas, sekaligus memberikan sesuatu yang bisa menarik bagi Chris Hemsworth.
Saat itulah, kata Waititi, ide untuk membuat Thor berada dalam krisis paruh baya dan berusaha menemukan tujuan hidupnya menjadi cerita baru yang ditawarkan sekuel ini.
Apalagi, Taika Waititi juga menyebut bahwa bekerja dengan Marvel bukan perkara mudah. Ia memang berbincang dengan Kevin Feige soal gagasan-gagasan dalam proyek yang digarap, akan tetapi seringkali ia tak bisa terlalu asyik sendiri.
"Ketika sekali kau sudah nyaman, seluruh bagian film yang amat kau cintai bakal dibuang dan kau harus beralih ke pengarahan yang baru. Itu hal terbaik bekerja dengan Marvel. Mereka selalu menantang kita dengan cara itu," kata Waititi.
Beban Taika Waititi pun belum usai. Ia bukan hanya harus putar otak menyiapkan cerita baru untuk Thor 4, tetapi juga menyesuaikan dengan cerita semesta Marvel Cinematic Universe yang terkenal ruwet dan luas.
Apalagi, Thor: Love and Thunder sendiri berlatar setelah Avengers: Endgame dan di Phase 4 yang mana dikenal luas sebagai babak multiverse dan melintas semesta cerita Marvel.
Pada fase ini pula, banyak film Marvel yang mengenalkan karakter lain yang mungkin akan muncul di masa depan, atau menjelaskan atau terkait dengan cerita dari film Marvel yang lain.
Bukan hanya penonton yang kerap kerepotan memahami koneksi dalam multiverse Marvel yang kompleks ini, Taika Waititi pun bernasib serupa.
"Saya tidak melakukan riset ke seluruh utas dan alur cerita Marvel karena terlalu banyak dan saya tidak tahu sebagian karakternya," kata Taika Waititi.
Lanjut ke sebelah...