"Perintah penahanan yang diajukan terhadap saya didasarkan pada tuduhan yang sepenuhnya salah," tulis Ricky Martin lewat akun Twitter pribadinya, pada Senin (4/7).
"Jadi, saya akan menanggapi melalui proses peradilan dengan fakta dan martabat yang menjadi ciri saya," lanjutnya.
Meski demikian, Martin tidak dapat memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai hal tersebut karena, "Permasalahan hukum ini masih berlangsung."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Di ujung pernyataannya, pelantun Livin' La Vida Loca itu berterima kasih atas dukungan yang ia terima setelah munculnya kabar tersebut.
Menurut El Universal, sidang perdana soal tuduhan Sanchez atas kekerasan yang diduga dilakukan Ricky Martin akan digelar pada 21 Juli mendatang.
Dalam sidang tersebut, pemuda itu harus membuktikan kebenaran pernyataannya. Ia juga harus memberikan bukti dugaan hubungan dirinya dan Ricky Martin, dan di samping itu, membuktikan hubungan kekerabatan keduanya.
Tuduhan ini semakin memperkeruh kabar soal Ricky Martin. Pada akhir Juni 2022, Ricky Martin digugat oleh mantan manajernya senilai US$3 juta atau setara lebih dari Rp44,7 miliar (US$1=Rp14.913) dengan klaim tak digaji layak sesuai janji yang diberikan kepadanya.
Menurut dokumen pengadilan yang diberitakan ET pada Rabu (29/6) waktu AS, Rebecca Drucker diketahui menjadi manajer penyanyi solo itu pada 2014-2018 dan Mei 2020-April 2022.
Ia mengklaim tidak digaji sesuai dengan janji yang telah mereka buat sebelumnya. Di pun menuding Ricky Martin sengaja tak ingin membayar dirinya.
"Ricky Martin dengan jahat menolak membayar Rebecca jutaan dolar sebagai komisi bahwa Martin berutang kepada Rebecca berdasarkan perjanjian manajemen mereka," tulis dokumen tersebut.
Rebecca Drucker pun mengajukan gugatan ganti rugi senilai US$3 juta melalui Pengadilan Tinggi Los Angeles, Amerika Serikat pada Rabu (29/6).
Drucker mengklaim bahwa dirinya "menyelamatkan karier Ricky Martin" dan dia "melindungi" pelantun Livin La Vida Loca tersebut dari "konsekuensi dari kecerobohannya yang sembrono".
"Rebecca melakukan bukan hanya karena dia adalah manajer Martin, tapi juga karena Rebecca menganggap Martin sebagai teman tersayangnya," tulis dokumen yang diajukan pengacara Joshua M Rosenberg dan Armound Ghoorchian.
Drucker menuding bahwa dirinya berada di "lingkungan kerja toksik" dan menyinggung "insiden yang sangat buruk di Dubai yang melibatkan Martin dan perwakilannya Jose Vega" pada 2018.
(end)