Film perang Indonesia ini mengambil latar peristiwa perlawanan rakyat terhadap penjajah di Surabaya pada 10 November 1945 yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Namun berbeda dari film-film sebelumnya, film perjuangan Indonesia ini disajikan dalam animasi. Film ini menggambarkan perang di Surabaya melalui Musa, tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo.
![]() |
Film tentang penjajahan Belanda di Indonesia ini mengisahkan hidup Tjokroaminoto (Reza Rahadian) yang merupakan keturunan bangsawan dengan latar belakang keislaman yang kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia memilih melepas status bangsawannya dan hidup mandiri di Surabaya bersama istri dan anaknya. Di sana, ia bertemu dengan Haji Samanhoedi yang memintanya memimpin Sarekat Islam, organisasi Islam yang kerap menentang penjajahan Belanda.
Siapa tak tahu Kartini? Film biografi Indonesia ini mengisahkan perjuangan Kartini (Dian Sastrowardoyo) untuk melawan tradisi karena bukan keturunan ningrat.
Pahlawan perempuan ini juga berusaha menyetarakan hak perempuan. Salah satunya dengan mendirikan sekolah bagi orang miskin.
Film biografi Indonesia ini mengisahkan tentang Raden Mas Rangsang yang menjadi Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja baru di Kerajaan Mataram Islam. Ia memimpin pasukannya untuk menyerang Belanda di Batavia.
Pasalnya, perusahaan dagang Belanda, VOC mengingkari perjanjian dagang degan Kerajaan Mataram. Namun, perjuangan Sultan Agung dan rakyatnya tidaklah mudah.
![]() |
Seperti judulnya, film ini mengisahkan tentang perburuan bekas tentara Pembela Tanah Air (PETA) bernama Hardo (Adipati Dolken) oleh pemerintah Jepang. Padahal, Hardo dan PETA sudah kalah dari tentara Jepang.
Namun, Hardo tetap diburu sampai ke kampung halamannya. Rupanya, tentara Jepang memburu Hardo dengan bantuan dari para orang-orang terdekatnya yang berkhianat.
Berbeda dari film-film sebelumnya, film tentang penjajahan Belanda di Indonesia ini justru merupakan hasil produksi Belanda. Namun, film ini turut dibintangi oleh aktor dan aktris Tanah Air, seperti Putri Ayudya, Lukman Sardi, Ence Bagus, hingga Yayu A.W. Unru.
Film ini berkisah tentang tentara muda Belanda yang ditugaskan untuk menekan kemerdekaan Indonesia usai Perang Dunia II. Film yang berjudul De Oost dalam bahasa Belanda ini juga memperlihatkan kekejaman penjajah pada masa pembantaian Westerling.
![]() |
Rekomendasi film tentang kemerdekaan teranyar adalah Kadet 1947 yang kini tengah tayang di Netflix.
Film adaptasi kisah nyata ini menceritakan tentang para kadet atau pelajar penerbangan Angkatan Udara Maguwo, yaitu Sigit (Bisma Kharisma), Mul (Kevin Julio), Har (Omara Esteghlal), dan Adji (Marthino Lio) yang berambisi membantu tentara Indonesia melawan Belanda.
Pasalnya, Belanda melakukan Agresi Militer I ke Jawa dan Sumatera usai melanggar Perjanjian Linggarjati mengenai kemerdekaan Indonesia.
Itulah 12 rekomendasi film tentang kemerdekaan Indonesia. Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke-77. Selamat menonton!
(uli/fef)