Mariah Carey 'dilabrak' dua musisi perempuan gara-gara berusaha mematenkan julukan "Queen of Christmas" untuk dirinya sendiri.
Dua musisi perempuan tersebut adalah Elizabeth Chan dan Darlene Love yang telah lama eksis di dunia musik dan lagu-lagu natal, bahkan sebelum Carey muncul dengan All I Want for Christmas Is You yang fenomenal.
Diberitakan Variety pada Senin (15/8) waktu AS, Chan menggandeng pengacara Louis W Tomporos untuk melawan upaya Carey mematenkan julukan yang biasanya diberikan oleh media tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Natal sudah ada sebelum kita semua di Bumi, dan semoga akan selalu ada setelah kita," kata Chan.
"Dan saya merasa yakin bahwa seharusnya tak satupun boleh menguasai natal atau memonopolinya dengan cara Mariah coba lakukan untuk selamanya," lanjutnya.
"Itu bukan hal yang benar untuk dilakukan. Natal adalah untuk semua orang. Itu mestinya dibagikan, bukan dimiliki seorang," katanya.
Chan telah dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang hanya merilis karya saat natal tiba. Ia pun juga pernah merilis album bertajuk Queen of Christmas pada 2021 lalu.
Chan pun secara resmi telah mengajukan penolakan terhadap upaya Mariah Carey melalui pengacaranya Louis W Tomporos pada Jumat (12/8).
Sementara itu, Darlene Love sudah dikenal sebagai penyanyi sejumlah lagu natal legendaris. Lagu-lagu itu tergabung dalam album Phil Spector's Christmas Album yang masih dianggap sebagai album natal terbaik sepanjang masa.
"Apa benar Mariah Carey mematenkan Queen of Christmas?" kata Love dalam pesannya kepada Variety.
"Apa maksudnya itu? Bahwa saya tidak bisa menggunakan gelar itu? David Letterman secara resmi mengumumkan saya Queen of Christmas 29 tahun lalu, setahun sebelum dia merilis All I Want for Christmas Is You," lanjutnya.
"Dan pada usia 81 tahun, saya TIDAK mengubah apapun. Saya sudah di industri ini selama 52 tahun, sudah merasakannya dan masih bisa menggapai nada-nada itu! Bila Mariah punya masalah panggil David atau pengacara saya," katanya.
Masalah Mariah Carey dengan sesuatu bernuansa natal ini bukanlah yang pertama. Beberapa waktu lalu, lagu All I Want for Christmas Is You yang rilis pada 1994 digugat oleh seorang penulis lagu bernama Andy Stone.
Andy Stone merasa dirinya menciptakan lagu bertajuk sama lima tahun sebelum Mariah Carey merilis lagu itu. Stone pun menggugat Carey dan label Sony Music Entertainment sebesar US$20 juta pada Juni 2022.
Meski begitu, lagu Carey dan Stone memiliki lirik dan melodi yang berbeda.
All I Want For Christmas Is You milik Carey rilis lewat album bertajuk Merry Christmas dan sering diputar secara luas di radio dan di pusat perbelanjaan ritel saat liburan natal tiba.
Bahkan, sejak 2019 lagu itu tercatat menduduki peringkat satu di tangga lagu Billboard Hot 100 setiap tahun, meskipun karya tersebut direkam seperempat abad sebelumnya.
(end)