Kondisi tersebut masih belum jelas perubahan tersebut akibat permintaan sensor dari China atau keputusan langsung dari produser untuk mengubah itu supaya lebih 'pas' untuk tayang di China.
Universal Pictures selaku distributor di AS dan Huaxia Film Distribution Co dan China Film Co, distributor film di China, sama-sama tidak buka suara mengenai hal itu.
Tahun lalu, kisah serupa terjadi pada film legendaris, Fight Club.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam adegan akhir versi orisinal Fight Club, sang narator (Edward Norton) membunuh alter ego imajinernya, Tyler Durden (Brad Pitt) dan menyaksikan beberapa gedung meledak.
Adegan itu mengindikasikan rencana sang karakter untuk meruntuhkan peradaban modern yang sedang berlangsung.
Namun, Fight Club di China memiliki akhir kisah berbeda. Seperti diberitakan AFP, narator masih tetap diperlihatkan membunuh Durden tetapi adegan gedung-gedung meledak diganti dengan layar hitam bertuliskan kalimat.
"Polisi dengan cepat menemukan seluruh rencana dan menangkap semua penjahat, berhasil mencegah bom meledak," tulisan penutup film Fight Club di China.
Fight Club di China juga menambahkan adegan Tyler dikirim ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan psikologis dan kemudian dipulangkan.
Namun, tanpa penjelasan lebih lanjut, China kemudian mengembalikan kisah akhir Fight Club. Tekanan dari penonton serta penggemar di media sosial, termasuk sorotan media internasional diduga menjadi salah satu penyebab hal yang jarang terjadi ini.