JK Rowling menulis sebuah buku baru soal seorang karakter yang dipersekusi karena memiliki pandangan yang transfobia, seperti yang pernah dialami penulis Inggris itu di dunia nyata beberapa waktu lalu.
Kabar karya terbaru Rowling tersebut dirilis atas nama alias sang penulis, Robert Galbraith, dan bertajuk The Ink Black Heart.
Diberitakan NME, Rabu (31/8), buku ini datang sebagai bagian dari serial thriller Cormoran Strike. Kisah serial itu mengikuti seorang karakter yang citra publiknya jatuh karena pernyataan transfobia darinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sinopsis buku ini yang dirilis oleh Rolling Stones menyebutkan "Rowling mengenalkan pembaca kepada Edie Ledwell, seorang kreator dari kartun YouTube populer yang menghadapi cercaan internet,"
"Fandom dirinya sendiri berbalik padanya setelah kartun itu dikritik sebagai rasis dan ableisme, serta sedikit transfobia soal cacing hermafrodit," tulis sinopsis tersebut.
Buku itu kemudian mengisahkan Ledwell mengalami sasaran ancaman kematian dan pemerkosaan karena pendapatnya sendiri, dan akhirnya tewas karena ditikam hingga meninggal di kuburan.
Buku ini menegaskan pada aspek "pejuang keadilan sosial" dan menunjukkan bahwa Ledwell adalah korban dari kampanye kebencian yang diatur dengan sangat baik terhadapnya.
Meski serupa dengan kejadian nyata yang ia alami sendiri beberapa tahun lalu, Rowling mengatakan kepada Graham Norton dalam wawancara terbaru bahwa materi buku ini telah ditulis sebelum insiden kicauan transfobia tersebut.
"Saya harus memperjelasnya setelah beberapa hal yang terjadi tahun lalu, bahwa ini tidak menggambarkan [kejadian itu]" kata Rowling.
"Saya telah menulis bukunya sebelum hal-hal tersebut terjadi pada saya di internet. Saya mengatakan kepada suami saya, 'saya pikir semua orang akan melihat ini sebagai respons atas apa yang terjadi denganku'." lanjutnya.
"Namun sejatinya ini bukan. Draf pertama buku ini rampung pada saat kejadian itu terjadi," kata Rowling.
Kisruh ini bermula ketika JK Rowling mengomentari sebuah artikel yang membahas kerentanan para perempuan dan kelompok non-biner atau gender queer yang mengalami menstruasi terhadap situasi pasca-pandemi.
Atas penamaan "orang yang menstruasi" tersebut, JK Rowling memberikan komentar, "'Orang yang menstruasi'. Saya yakin ada penggunaan kata untuk orang-orang itu. Seseorang bantu saya. Wumben? Wimpund? Woomud?"
Kicauan tersebut menuai kecaman warganet. JK Rowling disebut anti-trans dan transfobia terhadap kelompok masyarakat transgender, non-biner atau gender queer yang juga mengalami menstruasi.