Ketika dihubungi secara terpisah oleh CNNIndonesia.com, anak kedua Korinus yang bernama Yohanis Mandosir turut bercerita soal pesan mendalam dari lagu ciptaan mendiang ayahnya.
Medan Pulau Biak yang berat disebut menjadi dasar inspirasi bagi Korinus untuk menyairkan lagu Apuse. Para orang tua di sana harus membanting tulang agar anak-anaknya dapat menuntut ilmu setinggi mungkin.
Pada era 1960-an, anak-anak di Pulau Biak harus menempuh perjalanan berat hingga ke Doreri (Manokwari) demi mendapatkan pendidikan dari institusi pendidikan yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terutama, Kampung Sowek di Pulau Biak memang berada tepat di atas air laut. Mayoritas tempat tinggal masyarakat Kampung Sowek pun didominasi oleh rumah panggung hingga kini.
"Istilahnya ini lagu tentang pesan kalau orang tua di zaman itu yang berprofesi sebagai petani, nelayan, dengan tidak segala kemampuannya tapi tetap berusaha untuk mengirim anaknya merantau," jelas Yohanis.
"Tapi mereka berharap agar anak-anaknya dapat kembali ke kampung untuk membangun sesuatu di kampung tercintanya," imbuhnya.
Oleh karena itu, Apuse dinyanyikan oleh Korinus kepada anak-anak didiknya agar terus mengingat jasa-jasa orang tua mereka. Sehingga perjalanan berat mereka menempuh pendidikan itu tak sia-sia.
"Nah itu Bapak menciptakan lagu ini dan memikirkannya sebagai seorang guru, merancang sendiri, bagaimana beliau syairkan itu dan memposisikan dirinya sebagai anak kecil yang bertemu orang tua agar mau untuk bersemangat pergi ke sekolah," terang Yohanis.
"Nah contoh ini yang dia gariskan untuk menuliskan lagu ini untuk memantik agar anak-anak ini mau pergi cari pendidikan, cari kerja di sana, dan berhasil untuk membawa pulang hasil agar bisa mmebangun kampung kecil kami ini di Kampung Sowek," imbuhnya.
Kini sosok bersahaja itu telah tiada. Korinus Mandosir meninggal dunia pada usia 82 tahun di sebuah rumah sakit di Pulau Biak, Papua, Rabu (14/9).
Ia meninggalkan empat anak: Hellena Fransina Mandosir, Yohanis Samuel Mandosir, Wellem Laurens Mandosir, dan Katerina Yosepina Mandosir.
Menurut penuturan Yohanis, jenazah Korinus diberangkatkan dari Biak ke Kampung Pamdi, Kabupaten Supiori, pada Jumat (16/9). Korinus dimakamkan di samping pusara istrinya di sana pada Sabtu (17/9).