SENIN ONE PIECE

Review Manga: One Piece 1.060

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2022 20:10 WIB
One Piece 1.060 dibuka dengan ekspresi kaget Luffy yang mendengar kabar Sabo diklaim telah membunuh Raja Arabasta Nefertari Cobra.
One Piece 1.060 dibuka dengan ekspresi kaget Luffy yang mendengar kabar Sabo diklaim telah membunuh Raja Arabasta Nefertari Cobra. (Foto: IMDB)
Jakarta, CNN Indonesia --

One Piece 1.060 dibuka dengan ekspresi kaget Luffy yang mendengar kabar Sabo diklaim telah membunuh Raja Arabasta Nefertari Cobra.

Luffy mengamuk dan mengatakan bahwa kabar itu adalah sebuah kebohongan dan tak mungkin melakukan tindakan itu.

Selain Luffy, Robin yang selama timeskip bergabung dengan Pasukan Revolusi pun menyakini kabar itu adalah sebuah hoaks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Robin Pasukan Revolusi hanya mengincar para bangsawan, bukan para raja.

Luffy sangat ingin pergi ke Arabasta setelah mendengar kabar kematian Cobra, adanya perlawanan Pasukan Revolusi, dan keberadaan Vivi yang entah di mana.

Keinginannya itu dimentahkan Zoro yang mengatakan rentetan peristiwa itu terjadi di Mary Geoise dan tak ada gunanya pergi ke Arabasta.

Mendengar itu, Luffy lantas mengubah keinginannya untuk pergi ke Mary Geoise.

[Gambas:Video CNN]



Zoro semakin emosi. Ia mengatakan bahwa tak mungkin mereka pergi ke sana karena itu artinya mereka akan menghadapi seluruh pasukan Angkatan Laut.

Ia lantas meminta Luffy untuk mendinginkan kepala sebelum memutuskan langkah selanjutnya.
Zoro juga mengingatkan Luffy soal apa yang dulu pernah dia katakan saat melihat vivre card Ace sedikit terbakar.

Saat itu Luffy tidak khawatir karena meyakini Ace punya petualangan sendiri dan Luffy tak mau mengganggu itu.

Mendengar ucapan Zoro, Luffy sedikit melunak meski dirinya masih menghujat Zoro.

Robin lantas melanjutkan cerita soal berita-berita yang ada di surat kabar. Termasuk, soal penghapusan sistem Shichibukai hingga terbentuknya Cross Guild yang dalam surat kabar itu disebut dicetuskan Buggy.

Sebenarnya masih ada beberapa informasi lain di surat kabar itu yang menyinggung nama Luffy.

Namun, Luffy tampak tidak peduli. Ia hanya meminta Robin untuk memberitahunya saat kondisi sudah gawat.

Luffy yang sudah tenang lalu bercerita soal Sabo yang dulu hidupnya terkekang. Itu menjadi dasar tujuan hidup Sabo selama ini.

Sabo, kata Luffy, ingin semua orang bisa hidup bebas dan menjelajahi dunia, lalu menuliskan semua pengalamannya itu di sebuah buku.

Luffy pun menceritakan bahwa dulu dia, Ace, dan Sabo pernah bersumpah dan masing-masing dari mereka mengungkapkan apa mimpi mereka.

Di momen ini, sama seperti di momen-momen sebelumnya, mimpi Luffy tidak diperlihatkan. Adegan langsung lompat ke reaksi dari orang-orang yang mendengar mimpi itu.

Zoro dan Nami terlihat kaget, Jinbei mempertanyakan ucapan Luffy, Brook dan Franky tertawa terbahak-bahak, Usopp seakan tak percaya. Sedangkan, Sanji meminta Chopper untuk memeriksa kepala Luffy, Robin tak bisa berkata-kata, bahkan Chopper terlihat kagum saat mendengar mimpi Luffy.

Usopp kemudian mengingatkan bahwa mimpi itu tak mungkin bisa jadi kenyataan.

Namun, Luffy menegaskan bahwa jika dia bisa menjadi Raja Bajak Laut, maka mimpi itu bisa jadi kenyataan.

Setelah itu, Luffy baru menyadari bahwa selama ini dia belum pernah menceritakan mimpinya ke teman-temannya di Bajak Laut Si Topi Jerami.

Gif banner Allo Bank

Lanjut ke sebelah...

Review Manga: One Piece 1.060

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER