Baim Wong menyampaikan permintaan maaf ke publik atas video prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dibuat bersama istrinya, Paula Verhoeven.
Ia meminta maaf jika konten prank tersebut tidak menghibur, tetapi justru memicu amarah publik karena menyinggung isu yang tengah sensitif. Baim menyadari hal tersebut setelah menonton ulang video prank buatannya.
"Saya setelah itu tonton lagi dan ternyata memang waktu dan timing-nya itu kurang tepat. Saya pun maaf bila tidak terhibur dengan konten saya sendiri," kata Baim Wong di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terkadang saya melihat, 'Oh iya ya, saya salah ya' yang jadinya malah negatif pemikirannya. Tapi itu lebih ke KDRT-nya, tapi kalau ke kepolisian nol persen saya tuh untuk bisa memikirkan ini bisa menjelekkan institusi kepolisian," lanjutnya.
Di sisi lain, Baim menegaskan konten yang ia buat sama sekali tidak bermaksud menjelekkan institusi polisi. Ia pun memutuskan untuk meminta maaf setelah konten itu menimbulkan masalah besar.
"Sekali lagi kalau sudah sebesar ini masalahnya, saya dan keluarga meminta maaf. Tidak ada niatan sama sekali," kata Baim.
"Sama seperti suami saya, kami meminta maaf kepada institusi, kami menyesal" kata Paula Verhoeven yang datang bersama Baim Wong.
Baim Wong dan Paula Verhoeven hari ini memenuhi panggilan polisi usai dilaporkan oleh Sahabat Polisi Indonesia. Pasangan itu dilaporkan terkait dugaan pembuatan laporan palsu dan pelanggaran UU ITE.
Baim dan Paula tiba di lokasi sekitar pukul 13.45 WIB dengan didampingi pengacara Pieter Ell. Mereka kemudian dimintai keterangan selama sekitar tiga jam, dan keluar dari kantor polisi sekitar pukul 17.05 WIB.
Menurut Pieter Ell, kliennya mendapatkan 25 pertanyaan dalam agenda pemeriksaan kali ini yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam. Sementara istri Baim, Paula Verhoeven, mendapatkan 19 pertanyaan.
Pieter juga irit dalam menjawab media soal agenda pemeriksaan tersebut. Ia hanya mengatakan untuk menunggu pernyataan langsung dari penyidik.
Baim dan Paula sebelumnya mengunggah video prank yang berisi laporan palsu ke polisi tentang KDRT yang membuat mereka dikritik publik. Dalam video itu, Baim meminta Paula membuat laporan ke pihak kepolisian sebagai korban KDRT.
"Nanti coba ya kalau ada polisi, nanti [bilang] 'Pak saya [jadi korban] KDRT, gimana ya?', Ada yang ke polisi benar, ada yang lagi [pantau] di jalan. Coba ya," ujar Baim.
Paula kemudian mendatangi kantor polisi untuk melapor KDRT. Tak selang begitu lama, Baim berpura-pura minta maaf dan meminta Paula tidak melapor.
Tak ayal, apa yang dilakukan Baim dan Paula langsung mendapatkan kritik netizen. Mereka menilai konten tersebut minim empati, apalagi di tengah ramai kasus KDRT yang dialami Lesti Kejora.