Jakarta, CNN Indonesia --
Mamat Alkatiri menyatakan dirinya tidak melakukan roasting terhadap Hillary Brigitta seperti yang banyak diberitakan. Mamat menyebut ia melakukan sebuah teknik stand-up comedy bernama riffing.
Dalam pernyataan Mamat lewat sebuah video yang diunggah di media sosialnya pada akhir pekan, ia pun mengatakan bahwasanya dirinya tidak menyerang Hillary secara personal melainkan mengkritik pernyataan penutup anggota DPR itu dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, apa itu riffing dalam stand-up comedy?
Istilah riffing memang tidak sepopuler roasting yang akrab didengar penonton stand-up comedy. Namun istilah tersebut memang ada dan berbeda dari roasting yang selama ini dikenal publik.
Menurut Mamat dalam video tersebut, riffing "itu kita ambil materi dari sekitaran atau kejadian yang terjadi pada saat itu, di situ, biasanya itu spontan,"
Pernyataan Mamat soal riffing itu benar adanya. Riffing merupakan salah satu teknik dalam stand-up comedy yang biasanya dilakukan secara spontan alias tidak ternaskah oleh seorang komika di atas panggung.
[Gambas:Video CNN]
Biasanya, riffing ini dilakukan untuk menarik perhatian penonton saat materi stand-up atau lawakan yang sudah dipersiapkan ternyata tidak 'kena' ke penonton.
Namun ciri khas dari riffing ini biasanya adalah interaksi dengan penonton, entah sekadar berdialog ataupun melempar celaan yang mana pada umumnya bertujuan mencari joke baru di luar materi yang sudah ditulis.
Misalnya, ketika komika bertanya kepada seorang penonton yang dipilih secara acak soal domisilinya. Ketika penonton sudah menjawab, maka akan dibalas komika dengan ejekan atau candaan soal domisili tersebut.
Hal itu jauh berbeda dengan roasting. Memang sekilas tampak mirip karena sama-sama menyindir atau mengolok-olok terhadap sesuatu, seseorang, atau hal apapun.
Namun pada roasting, biasanya topiknya jelas dan sudah ternaskah. Artinya, memang penampil stand-up comedy dengan sengaja menjadikan sesuatu atau seseorang sebagai bahan ledekan.
Selain itu, hal dari roasting yang jelas berbeda dengan riffing adalah soal materi. Pada roasting, materi sudah disetujui antara komika dengan objek roasting bila itu adalah seseorang.
Lanjut ke sebelah..
Perihal persetujuan itu sering juga dibahas oleh rekan Mamat Alkatiri, Kiky Saputri, dalam berbagai wawancara soal teknik dirinya melakukan roasting.
Kiky sering cerita bagaimana dirinya mengkomunikasikan terlebih dahulu materi roasting terhadap seseorang yang sudah ditargetkan. Acap kali pula, Kiky harus putar otak ketika orang tersebut tak mau di-roasting.
"Karena saya juga sepakat dengan teman-teman bahwa roasting itu harus ada orangnya di depan kita, dan harus ada izin dari kedua belah pihak, baik yang me-roasting atau yang di-roasting, jadi itu bukan roasting," kata Mamat Alkatiri dalam video klarifikasi.
Selain itu, disebut Liveabout, biasanya roasting akan diakhiri dengan bentuk penghormatan.
Meski begitu, beberapa hal tetap mesti diperhatikan oleh penampil stand-up comedy bila akan melakukan riffing.
Beberapa hal itu seperti karakter dari penonton, batasan dalam riffing yang tidak berbau SARA ataupun mengundang perselisihan, lokasi stand up comedy dilakukan, dan pemilihan kata atau bahasa.
[Gambas:Video CNN]
Pemilihan kata-kata itu pula yang tampaknya menjadi sandungan Mamat Alkatiri sehingga bisa berkonflik dengan Hillary Brigitta. Mamat pun meminta maaf akan hal tersebut.
Mamat mengatakan merasa perlu untuk meminta maaf jika kata-kata yang dilontarkan menyinggung sesama manusia, dalam hal ini Hillary.
"Saya ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada kak Hillary Brigitta Lasut atas kata-kata saya yang telah membuatnya tersinggung pada sebuah acara diskusi, dimana saya menjadi seorang penampil saat itu," ujar Mamat.
Sebelumnya, Hillary melaporkan Mamat Alkatiri ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan tersebut dibuat pada 3 Oktober 2022 dan tertulis Brigitta sebagai korban.
Dalam keterangan unggahannya, ia menyayangkan penggunaan kata kasar dalam materi roasting yang disampaikan Mamat Alkatiri.
Dia mengatakan penggunaan kata kasar tidak tepat untuk digunakan sebagai kritik. Menurut dia, penggunaan kata kasar termasuk bully atau pelecehan verbal.
"Yang bilang an***g dan t*i bukan penghinaan coba aja kalo dia ngomong begini ke ibu atau anak kalian. Memang pejabat publik boleh dikritik. Tapi setau saya di Indonesia mau dia pejabat publik mau dia pembantu rumah tangga, tetap tidak boleh dibully apalagi dimaki. Tidak usah bawa-bawa saya pejabat publik harus siap dikritik deh. T*i dan go***k bukan kritik. Itu bully dan verbal harrasment," kata Hillary.