Serial Monster: the Jeffrey Dahmer Story mendapatkan protes dari keluarga korban, termasuk Shirley Hughes sebagai salah satu orang yang paling vokal semenjak kasus Dahmer terkuak pada 1991.
"Ceritanya tidak terjadi seperti itu," kata Shirley Hughes yang kini berusia 85 tahun kepada the Guardian yang rilis beberapa waktu lalu.
"Saya tak paham bagaimana mereka bisa melakukan itu," lanjutnya. Shirley mengatakan dirinya merasa sulit untuk membahas kembali kematian putra tersayangnya itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tak mengerti bagaimana mereka bisa menggunakan nama kami dan menempatkan hal seperti itu di sana," katanya mengakhiri percakapan.
Menurut ScreenRant, Jeffrey Dahmer yang asli mengatakan dalam pengakuannya kepada pihak berwajib, bahwa ia dan Tony Hughes belum pernah bertemu sebelumnya sampai pada malam pembunuhan tersebut.
Namun, sejumlah teman-teman Tony mengatakan bahwa mereka melihat keduanya beberapa kali sebelum Anthony hilang selamanya. Hal itu yang kemudian ditulis dalam sebuah puisi dan dibacakan oleh Shirley sendiri dalam persidangan Dahmer pada 1992.
Dalam persidangan tersebut, masing-masing perwakilan keluarga menyampaikan pernyataannya mewakili para korban.
Shirley yang mengenakan blus cokelat, tampak tegar dan tenang membacakan puisi meski tatapannya tampak dengan jelas raut patah hati dan amarah.
"Saya ingin mengatakan kepada Jeffrey Dahmer bahwa dia tak tahu rasa sakit, luka, kehilangan, dan kondisi psikis yang dia berikan kepada keluarga kami," kata Shirley Hughes pada 1992.
"Namun saya ingin membacakan sebuah puisi yang dibuat oleh seorang sahabat anak saya. Tony mengira dirimu adalah temannya. Ia memahamimu," lanjut Shirley menatap Jefrrey dari sisi lain ruang sidang.
Shirley Hughes adalah salah satu orang yang terus memantau perkembangan kasus Jeffrey Dahmer. Dilaporkan AP pada 1992, Hughes datang setiap harinya ke persidangan hingga Dahmer divonis penjara seumur hidup dengan total mencapai 941 tahun.
Terlepas serial Monster: the Jeffrey Dahmer Story merupakan drama biografi yang didasarkan dari kisah nyata, Evan Peters menyebut sang kreator, Ryan Murphy, memberikan arahan jelas soal produksi serial ini.
"Kami memiliki satu aturan tentang ini dari Ryan bahwa ini tidak akan pernah dikisahkan dari sudut pandang Dahmer. Sebagai penonton, Anda tidak benar-benar bersimpati padanya," kata Peter dalam video yang diunggah Ryan Murphy Production, September 2022.
"Ini berjudul The Jeffrey Dahmer Story, tapi bukan hanya dia dan latar belakangnya. Ini soal akibatnya," lanjutnya.
"Rasanya penting untuk menghormati para korban, kepada keluarga korban, untuk mencoba menceritakan kisah itu seautentik mungkin." kata Peters.