Review Film: The Fabelmans

Muhammad Feraldi | CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2022 20:30 WIB
Review The Fabelmans: film terbaru Steven Spielberg ini pantas mendapat predikat sebagai salah satu film terbaik yang rilis tahun ini.
Review The Fabelmans: film terbaru Steven Spielberg ini pantas mendapat predikat sebagai salah satu film terbaik yang rilis tahun ini. (dok. Amblin Entertainment/Reliance Entertainment/Universal Studios via IMDb)
img-title Endro Priherdityo
5
Film terbaru Steven Spielberg ini pantas mendapat predikat sebagai salah satu film terbaik yang rilis tahun ini.

Akting menawan LaBelle didukung dengan deretan aktor pendukung lain, yakni para anggota keluarga Fabelman. Mereka memiliki kisah dan perjalanan masing-masing yang menarik untuk diikuti.

Di sisi lain, hubungan antar keluarga Fabelman juga mempunyai emosi dan dinamika yang berbeda. Hampir semua adegan terbaik dalam film ini menampilkan interaksi antar anggota keluarga yang memainkan emosi penonton.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari seluruh anggota Fabelman, Michelle Williams sebagai Mitzi dan Paul Dano sebagai Burt menjadi dua aktor yang paling menyita perhatian.

Mereka berhasil memerankan karakter orang tua Sammy dengan porsi yang pas. Burt menjadi seorang ilmuwan selalu mengedepankan logika, sementara Mitzi merupakan seorang yang mendambakan kebebasan.

Hasilnya, karakter itu begitu membekas tanpa perlu menutupi kisah Sammy sebagai pusat cerita. Perjalanan Burt dan Mitzi menahkodai kapal keluarga Fabelman juga sukses memunculkan emosi yang komplit dan kompleks.

Film terbaru karya sutradara Steven Spielberg, berjudul The Fabelmans (2022).Review The Fabelmans: Dari seluruh anggota Fabelman, Michelle Williams sebagai Mitzi dan Paul Dano sebagai Burt menjadi dua aktor yang paling menyita perhatian. (Tangkapan layar YouTube Universal Pictures)

Penonton diajak naik turun mengikuti kehangatan keluarga, kemudian rasa getir yang menyelimuti mereka. Berkat peran impresif itu, saya rasa Michelle Williams dan Paul Dano punya potensi besar untuk memboyong piala Oscar tahun depan.

The Fabelmans juga semakin sempurna berkat aspek audio visual yang disajikan. Film ini punya suguhan sinematografi yang tidak perlu dipertanyakan kualitasnya.

Mereka juga menyelipkan berbagai referensi yang berhubungan dengan latar belakang kisah Fabelman. Sebut saja film era 1950-an yang menjadi inspirasi Sammy, hingga nasib keluarga Fabelman yang menganut agama Yahudi.

Tak hanya itu, musik latar film ini juga ikut andil dalam menyempurnakan setiap emosi yang disajikan. Spielberg tidak mengandalkan lagu-lagu ikonis era 1950-an, tetapi memilih dentingan piano yang mengalun dari satu adegan penting ke adegan lainnya.

Dengan sederet nilai plus itu, saya rasa The Fabelmans pantas untuk mendapat predikat sebagai salah satu film terbaik yang rilis tahun ini.

Saya juga mengamini pendapat kritikus yang menjagokan karya terbaru Steven Spielberg ini sebagai pemenang Best Picture pada Piala Oscar mendatang.

[Gambas:Youtube]



(end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER