Jakarta, CNN Indonesia --
Tahun 2022 kembali dipenuhi dengan rilisan-rilisan album dari para musisi seluruh dunia. Beberapa musisi yang melepas musik barunya, seperti Beyonce, Taylor Swift, hingga BTS.
Tidak lupa album-album yang dirilis oleh para musisi Indonesia juga turut menjadi sorota, mislanya Tulus, Danilla Riyadi, hingga The Jansen.
Namun, ada lima album yang berhasil memikat redaksi tahun ini, mulai dari musisi dalam negeri hingga mancanegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut album terbaik 2022 versi CNNIndonesia.com.
Album terbaik menurut Endro Priherdityo:
Renaissance - Beyonce
Tahun ini sebenarnya ada banyak album bagus. Namun, saya menjatuhkan pilihan pada Renaissance dari Beyonce, album comeback sang diva sejak terakhir kali merilis album pada 2016 melalui Lemonade.
Seperti namanya, Renaissance bagai momen pencerahan dari karier musik Beyonce usai kelamnya pandemi. Koleksi lagu dalam album ini bukan hanya nyantol di telinga, tapi memiliki makna lebih dari segi sosial dan budaya.
Meski mungkin Renaissance tidak bisa menyentuh semua orang, tapi album ini tidak bisa dibandingkan dengan album-album pop yang rilis sebelumnya pada tahun ini. Karena, ini beda kelas.
Album terbaik menurut Muhammad Feraldi:
Memorandum - Perunggu
Album debut Perunggu, si band pulang kantor, dengan mudah membuat saya jatuh hati kala mendengar untuk pertama kali. Perasaan itu bahkan muncul sejak Tarung Bebas, pembuka album yang tegas sekaligus catchy.
Tanpa terdengar pretensius, Perunggu juga berhasil mengawinkan musik rock alternatif dengan lirik membumi yang relevan bagi banyak orang. Segala ambisi, mimpi, hingga manis getir kehidupan berhasil dicurahkan tanpa ragu dan benar-benar terasa seperti memorandum alias catatan pengingat.
Album Memorandum ditutup dengan lagu 33x yang masih sering membuat saya terenyuh lantaran bertutur tentang hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan.
Lanjut ke sebelah...
Album terbaik menurut Prabarini Kartika:
CITY - SixTONES
Saya mesti menobatkan album terbaik 2022 kepada album CITY dari idol group SixTONES. Meskipun idol group asal Jepang itu baru menelurkan dua album studio, tapi perkembangan musikalitas mereka terasa sangat jelas dibandingkan album debut 1ST.
Menurut saya album ini dipikirkan dengan sangat matang oleh keenam anggota SixTONES, termasuk kualitas suara dan musik, pemilihan lagu yang dimasukkan ke dalam album, hingga bagaimana mereka menyusun track lagu.
Itu terdengar dari bagaimana album CITY memiliki tiga versi yang cocok didengarkan di segala waktu dan suasana, entah versi Sunrise, Sunset, atau Night.
Jadi, cara terbaik untuk menikmati album tersebut adalah dengan tidak melakukan shuffle, ikuti saja alunan lagunya sesuai urutan, serta nikmati indah dan buruknya pemandangan kota.
[Gambas:Youtube]
Album terbaik menurut Mohammad Farras:
Banal Semakin Binal - The Jansen
Album penuh ketiga dari The Jansen mendeskripsikan jati diri punk tanpa perlu terlihat tendensius dan pretensius. Melalui album ini, kuartet Tata, Aji, Nina, dan Aduy membuktikan bahwa mereka bukanlah sekadar band punk numpang lewat.
Lewat lirik bahasa Indonesia berkualitas, The Jansen berhasil memadukan tatanan suara proto pop punk akhir 1970-an dengan interpretasi kehidupan dewasa muda di kota Bogor.
Pesan-pesan yang terkandung dalam setiap lagunya akan mudah melekat di telinga dan hati para pendengarnya. Sehingga, tak mengherankan jika penampilan The Jansen selalu didampingi puluhan penonton di atas panggung.
Di sepanjang sobekan kalender 2022, saya amat yakin untuk mendapuk Banal Semakin Binal sebagai anomali positif bagi katalog musik arus pinggir di Indonesia.
And in the Darkness, Hearts Aglow - Weyes Blood
Lewat sepuluh lagu yang dijahit dengan gemilang, Weyes Blood begitu konsisten meramu pedihnya pesan penerimaan diri dengan gaya anggun nan mempesona lewat album And in the Darkness, Hearts Aglow.
Struktur penulisan dan instrumentasi tiap lagunya menawarkan kebaruan dan kekayaan nada yang tak mudah ditemukan tiap harinya.
Dari segi aransemen, sepuluh lagu di album ini seakan menunjukkan wujud Weyes Blood yang sesungguhnya. Nada-nada vokal eksentrik khas anti-folk bersanding sepadan dengan bagan lagu yang didominasi crescendo yang elegan.
And in the Darkness, Hearts Aglow bukan hanya menjadi sajian bermutu penuh gizi bagi telinga, tapi juga kawan setia untuk berkontemplasi penuh arti.
Honorable Mention:
Tough Baby - Crack Cloud
Manusia - Tulus
Garbage Disposal Communique - Leipzig
Alpha Zulu - Phoenix
Wijayakusuma - Ardhito Pramono
Indigo - RM
Ants from Up There - Black Country, New Road
Midnights - Taylor Swift
Ruins of the Moonlight Temple - Nansarunai
Changes - King Gizzard and the Lizard Wizard
Special - Lizzo
The Highlight - Sexy Zone