6/45 bisa dibilang menjadi film yang paling menghibur hati pada tahun ini. Sejak awal duduk dalam studio hingga pulang, film yang dibintangi Go Kyung-pyo, Lee Yi-kyung, hingga Kwak Dong-yeon ini masih membuat saya terbahak-bahak.
Komedi dalam film ini dikemas dengan baik tanpa terasa cringe dan menjadi bentuk kritik terhadap kondisi di dunia nyata, seperti reunifikasi Korea Utara dan Korea Selatan.
Review 6/45 bisa dilihat di sini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Tidak berlebihan jika menobatkan Everything Everywhere All at Once sebagai salah satu film terbaik 2022. Film garapan duo sutradara Daniel Kwan dan Daniel Scheinert ini mencampurkan segala genre dalam satu film: romansa, komedi, sci-fi, bela diri, bahkan animasi.
Namun, yang mesti diberi dua acungan jempol adalah kru belakang layar, seperti tim editing, kostum, hingga properti dan desain produksi.
Mereka berhasil meracik ratusan frame Evelyn dari semesta lainnya menjadi satu, memberikan kostum nyeleneh untuk Jobu Tupaki, hingga adegan laga puncak menjadi sebuah perayaan festival.
Sinopsis Everything Everywhere All at Once bisa dilihat di sini, review di sini.
Lihat Juga :![]() CERITA DI BALIK LAYAR 5 Fakta Menarik di Balik Everything Everywhere All At Once |
Tangan dingin Park Chan-wook berhasil mengemas misteri pembunuhan dalam plot cerita yang terus memanas setiap detiknya. Namun lebih dari itu, ia juga menyelipkan kisah romansa tragis penuh hasrat antara dua lakon utama.
Decision to Leave terasa semakin sempurna berkat visual dan scoring musik mewah bak orkestra. Ia berhasil memaksa penonton untuk terus membuka mata karena adegan demi adegan yang ditampilkan selalu menyiratkan makna.
Sinopsis Decision to Leave bisa dilihat di sini, review di sini.