Jakarta, CNN Indonesia --
Permainan Arisu (Kento Yamazaki) dan Usagi (Tao Tsuchiya) bukan satu-satunya yang naik level dalam Alice in Borderland season 2. Beberapa hal lain ikut level up, seperti produksi musim kedua Alice in Borderland.
Apabila Arisu cs menghadapi kegilaan permainan face cards, penonton pada musim ini bisa menyaksikan hasil kerja keras tim produksi menunjukkan Borderland yang begitu luas di layar kaca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengambilan gambar dengan wide-angle banyak ditemukan di delapan episode musim ini untuk memamerkan 'kemegahan' venue permainan atau lebih tepatnya set Alice in Borderland season 2.
Kemegahan itu didorong efek CGI yang juga begitu luar biasa ditambah dengan scoring yang membuat semuanya menjadi kesatuan amat baik, terutama untuk adegan-adegan permainan.
 Review Alice in Borderland season 2 menilai efek CGI yang advanced menyulap set menjadi arena permainan yang begitu megah. (Netflix Japan via YouTube) |
 Review Alice in Borderland season 2 menilai efek CGI yang advanced menyulap set menjadi arena permainan yang begitu megah. (Netflix Japan via YouTube) |
Dari segi cerita, Alice in Borderland season 2 jelas tak mau menghabiskan waktu untuk rekap. Season ini langsung dimulai untuk melanjutkan kisah yang ditinggalkan sekitar dua tahun lalu.
Tak butuh waktu lama pula bagi penonton untuk merasakan ketegangan bahkan teror yang ditawarkan dari permainan face cards dalam sekuel ini.
Penembakan sadis tanpa ampun sangat jelas diperlihatkan sejak episode awal. Kekerasan dan kebrutalan juga naik level dalam musim kedua ini. Sehingga, sepertinya perlu adanya peringatan terkait hal itu.
Dari segi plot, tim produksi menampilkan permainan terbaru dan backstory para karakter dalam porsi seimbang. Lewat permainan terbaru, para penonton bisa mengetahui kisah di balik sosok itu menjadi face cards.
Pengembangan karakter juga disajikan begitu gamblang dalam musim ini, seperti perubahan hati dan perasaan di tengah bertahan hidup, arti kesetaraan, penebusan dosa, hingga kesempatan kedua.
Oleh sebab itu, penonton bisa menyaksikan bahkan mendalami sudut pandang karakter lain, seperti Chishiya, Kuina, serta wajah-wajah lama yang ikut kembali ke Alice in Borderland season 2.
Lanjut ke sebelah...
Namun, hal itu pula yang mungkin membuat tim produksi terpaksa mengorbankan screen time beberapa karakter lainnya yang muncul di awal kemudian lama menghilang dan baru kembali menjelang akhir.
Di sisi lain, Alice in Borderland season 2 juga menyiapkan jawaban yang mungkin memenuhi pikiran penonton sejak musim pertama, seperti apa yang sesungguhnya terjadi, alasan kemunculan Borderland, dan sosok di balik itu semua.
Pada akhirnya, Alice in Borderland season 2 merupakan sekuel hasil adaptasi yang memiliki kualitas sama baiknya bahkan cenderung menyajikan visual lebih advanced dibandingkan musim pertamanya.
Musim kedua Alice in Borderland juga lebih penuh drama, lebih penuh darah daripada season pertama.
 Review Alice in Borderland season 2 menilai musim ini menampilkan lebih banyak laga, kekerasan dengan visual yang lebih memesona daripada musim pertamanya. (Netflix) |
 Review Alice in Borderland season 2 menilai musim ini menampilkan lebih banyak laga, kekerasan dengan visual yang lebih memesona daripada musim pertamanya. (Netflix Japan via YouTube) |
Meski ada sedikit perbedaan porsi dalam mengadaptasi kisah originalnya, hal-hal penting dalam manga bisa ditemukan dalam live-action Alice in Borderland season 2.
Hasil adaptasi sangat mempermudah pembaca manga dalam memvisualisasikan permainan, termasuk mendalami akhir dari manga tersebut.
Apakah setelah ini akan ada Alice in Borderland season 3? Belum ada informasi lebih lanjut mengenai hal itu. Namun, musim kedua sejatinya sudah merangkum hal-hal penting yang terjadi dalam manga.
Sehingga, tak menjadi sebuah masalah apabila Alice in Borderland berakhir di season 2. Namun, jika akan berlanjut dan dibuat spin-off seperti karya originalnya, itu sepertinya juga akan disambut baik oleh penggemar.
Alice in Borderland season 2 memiliki delapan episode yang bisa ditonton di Netflix.
[Gambas:Youtube]