Alice in Borderland menjadi serial yang benar-benar bisa dinikmati dengan mudah. Jalan cerita yang menarik, visual yang memukau, serta pendalaman karakter yang kuat membuat saya bisa menyelesaikan Alice in Borderland dalam waktu singkat.
Secara garis besar, Alice in Borderland mengisahkan kondisi Tokyo, kota yang sering digambarkan penuh kesibukan banyak orang, tiba-tiba berubah menjadi seperti kota mati dalam sekejap.
Jalan-jalan dan subway yang biasanya padat, mendadak kosong. Listrik padam. Sinyal menghilang. Semua terjadi tanpa sebab. Arisu, Chota, dan Karube menjadi warga yang tetap ada di Tokyo saat itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka harus berpisah dengan kehidupan lama. Tiga sahabat itu bersama orang-orang yang ternyata masih ada di Tokyo harus mengikuti dan memenangkan permainan mengancam nyawa.
REVIEW FILM LAINNYA |
Ironisnya, itu satu-satunya jalan untuk memperpanjang hidup mereka di Tokyo yang kini dikenal dengan sebutan Borderland.
Sinopsis lengkap Alice in Borderland bisa dibaca di sini. Sementara itu, penjelasan mengenai permainan dalam Alice in Borderland bisa dibaca di sini.
Serial Alice in Borderland merupakan hasil adaptasi novel grafis bergenre thriller karya Haro Aso yang awalnya diterbitkan di Weekly Shonen Sunday S / Weekly Shonen Sunday. Alice in Borderland juga sudah pernah diadaptasi menjadi video animasi (OVA) pada 2014.
Saya sama sekali tidak pernah membaca novel grafis apalagi menyaksikan OVA Alice in Borderland sebelumnya. Namun, hal itu tak menghalangi kenikmatan menyaksikan serial tersebut.
Sinematografi dan visual yang ditampilkan benar-benar indah di mata. Sehingga, tak jarang menyaksikan episode-episode Alice in Borderland membangkitkan keinginan saya untuk ke Jepang. Tim produksi sepertinya tidak mengkhawatirkan biaya produksi saat membuat serial ini.
![]() |
Terlebih lagi permainan-permainan maut yang disajikan selalu berhasil memacu jantung bekerja lebih cepat, dan membuat otak juga ikut berpikir memecahkan masalah dan teka-teki yang diberikan di tiap episode.
Hal-hal tersebut membuat saya tak sadar bahwa telah selesai menyaksikan delapan episode Alice in Borderland. Alih-alih merasa terpuaskan, rasa penasaran dan pertanyaan justru muncul usai menyelesaikan musim pertama serial tersebut.
Rasa penasaran dan banyak pertanyaan itu mendorong saya untuk mulai membaca novel grafis dan menyaksikan OVA Alice in Borderland.
Setelah mengetahui semua versi, saya benar-benar mengapresiasi tim audisi dan tata rias karena seluruh karakter di serial benar-benar serupa dengan karakter yang digambar Haro Aso. Pengenalan karakter Alice in Borderland bisa dibaca di sini.
Rambut, wajah, ekspresi para pemain benar-benar tampak serupa. Sebagian besar karakter masih terlihat wajar layaknya manusia di kehidupan nyata. Tetapi ada beberapa karakter yang benar-benar terlihat seperti karakter komik dan tidak riil.
Di sisi lain, terdapat beberapa perbedaan seperti kejadian di awal yang membuat Tokyo berubah dalam sekejap, serta permainan dalam serial Alice in Borderland dan novel grafis.
Namun, hal itu masih dapat dimaklumi karena terlihat lebih masuk akal dan masih mungkin dilakukan di dunia nyata, serta untuk lebih mendalami karakter Arisu selaku pemeran utama cerita ini.
Penulis sekaligus kreator Haro Aso sangat layak diberikan apresiasi dalam menciptakan Alice in Borderland yang sejatinya adalah versi gelap dari kisah klasik Alice in Wonderland. Mulai dari menciptakan permainan-permainan yang menakjubkan dan mengasah otak, hingga penamaan dari karakter.
Nama-nama karakter serial ini sesungguhnya tak jauh-jauh dari karakter di Alice in Borderland, seperti Arisu (Alice), Usagi (Kelinci dalam bahasa Jepang), serta Hatter.
![]() |
Pada akhirnya, Alice in Borderland merupakan serial yang benar-benar bisa dengan mudah dinikmati penonton walau belum pernah membaca versi novel grafis sebelumnya.
Serial ini juga mengajak penonton untuk menikmati dan menjalani hidup saat ini dengan semaksimal mungkin walau kerap menghadapi masalah setiap hari. Dunia atau baru yang diharapkan muncul belum tentu akan lebih baik dari yang ada saat ini.
Saya juga amat menantikan kelanjutan kisah Arisu dan orang-orang lainnya dalam Alice in Borderland 2. Delapan episode Alice in Borderland tayang 10 Desember dan bisa disaksikan di Netflix.