Lee Soo-man, Pendiri SM Entertainment yang Jual Saham ke HYBE
Pendiri SM Entertainment Lee Soo-man kembali menarik perhatian pada Jumat (10/2). Ia menjual sahamnya kepada HYBE yang membuat label tersebut menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment saat ini.
Berdasarkan pemberitaan Yonhap pada Oktober 2022, Lee Soo-man adalah pemilik saham terbesar SM Entertainment dengan 18,73 persen.
Lihat Juga : |
Namun, ia pada 2023 kemudian menjual 14,8 persen sahamnya yang senilai 422,8 miliar won atau sekitar Rp5 triliun kepada HYBE.
Penjualan saham itu terjadi hanya hitungan hari setelah SM Entertainment mengumumkan kemitraan dengan Kakao, raksasa teknologi Korea, yang memiliki 9,05 persen saham salah satu agensi the Big 3 di Korea.
Selain menjadi founder, Lee Soo-man selama ini juga menjadi chief producer SM Entertainment melalui Like Planning, perusahaan produksi musik yang dimiliki Lee Soo-man.
Namun, seperti diberitakan Yonhap, SM Entertainment pada 14 Oktober 2022 mengumumkan kontrak dengan Lee Soo-man sebagai chief producer berakhir pada akhir tahun itu.
Lee Soo-man merupakan salah satu penyanyi sekaligus produser musik di balik K-pop yang kini mendunia. Ia berada di belakang produksi artis-artis terkemuka SM, seperti Boa, TVXQ, Super Junior, Girls' Generation, EXO, NCT, dan aespa.
Seperti diberitakan Asia Society, Lee Soo-man lahir dari ibu yang seorang musisi dan ayahnya yang profesor. Ia kemudian memulai kariernya sebagai penyanyi dan pembawa acara saat kuliah di Seoul National University pada 1970an.
Ia debut sebagai member band April and May pada 1972 tapi keluar karena alasan kesehatan. A Piece of Dream dan Happiness menjadi salah satu lagu hit di awal karier Lee Soo-man.
Pada 1977, ia juga sempat menjadi member band indie Sand Pebbles. Kemudian membentuk band Lee Soo-man and The 365 Days pada 1980, tapi tak bisa bertahan lama karena aturan sensor yang sangat ketat di Korea Selatan.
Ia kemudian memilih mundur dari dunia hiburan dan terbang ke AS, tepatnya California pada awal 1980-an, untuk menuntaskan gelar master di teknik komputer.
Di sana, ia terpesona dengan budaya pop Amerika yang juga bertepatan dengan tahun-tahun awal perilisan MTV. Kondisi itu membuat Lee Soo-man bermimpi untuk membuat perusahaan hiburan yang sukses di negara sendiri, Asia bahkan dunia.
Lee Soo-man pun kembali ke Korea Selatan pada 1985 dan mendirikan SM Studio pada 1989 di Apgujeong, Gangnam. Heo Hyeon-seok atau yang lebih dikenal sebagai Hyun Jin-young menjadi artis pertama yang bernaung di sana.
Hyun Jin-young juga dulu dikenal sebagai sosok yang memperkenalkan musik hip-hop ke Korea Selatan.
SM Studio kemudian tahun demi tahun mengembangkan in-house system yang memperhatikan semua aspek karier artis, termasuk mencari cara supaya masuk ke target pasar remaja dan dewasa muda.
SM Studio kemudian resmi mengganti namanya menjadi SM Entertainment pada 1995 dengan tetap menggunakan in-house system dan menggelontorkan dana modal. Kala itu, Jung Hae-ik dipercaya jadi CEO SM Entertainment.
Di bawah kepemimpinan Lee Soo-man, SM Entertainment membentuk beberapa terobosan, seperti H.O.T pada 1996 yang sejak dulu disebut-sebut sebagai boyband pertama Korea Selatan.
Lanjut ke sebelah...