Jakarta, CNN Indonesia --
Kabar HYBE membeli salah Lee Soo-man dan menjadi penguasa saham di SM Entertainment menggegerkan banyak orang dan menuai sorotan.
Betapa tidak, agensi yang terbilang belum genap 20 tahun itu mampu menjadi penguasa salah satu agensi raksasa tempat kelahiran generasi awal KPop.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun perjalanan HYBE hingga bisa membeli rivalnya itu tidak terjadi dengan mulus. Sebelum menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia, HYBE bermula dari sebuah agensi kecil bernama Big Hit.
Big Hit dibangun oleh Bang Si-hyuk setelah dirinya keluar dari JYP Entertainment. Bang Si-hyuk semula adalah produser di JYP dan menciptakan banyak hit.
Beberapa di antaranya adalah Bad Guy (Rain), Friday Night (g.o.d), Like Being Shot by a Bullet serta My Ear's Candy (Baek Ji-young), serta Never Let You Go (2AM).
 Big Hit dibangun oleh Bang Si-hyuk setelah dirinya keluar dari JYP Entertainment. Bang Si-hyuk semula adalah produser di JYP dan menciptakan banyak hit. (AFP/SEONGJOON CHO) |
Namun Bang Si-hyuk dan CEO JYP, JY Park, banyak berselisih dalam mengorbitkan artis mereka. Hingga kemudian, Bang Si-hyuk memilih keluar dan membangun agensi baru.
Agensi itu diberi nama Big Hit dan resmi berdiri pada Februari 2005. Ia lahir ketika para raksasa KPop seperti SM Entertainment tengah berjaya dengan berbagai grup papan atas, seperti Super Junior dan SNSD (Girls' Generation).
Di tahun yang sama, Bang Si-hyuk menggelar audisi besar-besaran dan menemukan Kim Nam-joon yang kini dikenal sebagai RM dan menjadi cikal-bakal grup BTS. Formasi berkembang hingga akhirnya BTS debut pada 2013.
Mimpi Bang Si-hyuk membesarkan nama BTS di tengah dominasi sejumlah idol group yang sudah ada kerap dipandang sebelah mata. Apalagi, Big Hit kala itu belum pernah sukses mengorbitkan artis.
Namun BTS tetap memilih debut dengan merilis video No More Dream. Di sana terlihat warna musik BTS masih gelap dan pekat dengan unsur Hip-hop. Kala itu, BTS tidak begitu diperhitungkan.
Namun, nyatanya BTS terpilih menjadi New Artist of the Year di ajang MelOn Music Awards. Lalu, lagu I Need U meledak di pasaran pada 2015, dan nama BTS semakin melejit.
[Gambas:Video CNN]
Mimpi Bang Si-hyuk dan BTS tidak berhenti hanya sekadar meraih nama di Korea Selatan dan beberapa negara. Mereka mengincar hal lebih: pasar Amerika Serikat dan dunia.
Dengan dukungan kuat para penggemar mereka alias ARMY yang militan, usaha mereka bisa terbilang berhasil. BTS berhasil masuk ke pasar global dan mendapatkan berbagai penghargaan musik.
Lanjut ke sebelah...
Lagu Dynamite yang dinyanyikan dengan bahasa Inggris rupanya membawa BTS diperhitungkan secara global. Big Hit Entertainment lalu berhasil membawa BTS tampil di sejumlah acara televisi Amerika Serikat.
Hingga kemudian, BTS dilirik ajang penghargaan musik paling bergengsi di dunia yaitu Grammy Awards. Pada 2019, BTS dipercaya membacakan nominasi di Grammy yang kemudian meraih nominasi pada 2021, 2022, dan 2023.
Dalam sebuah pidato di Seoul National University pada 2019, Bang Si-hyuk pernah menyatakan bahwa kemarahan dalam dirinya atas pandangan miring orang-orang menjadi kekuatannya membesarkan BTS.
Kejayaan BTS yang makin besar mendorong Bang Si-hyuk untuk melebarkan Big Hit. Pada Oktober 2020, Big Hit resmi meluncur di lantai bursa Korea Selatan dan berganti nama menjadi HYBE.
Pergantian nama itu diumumkan CEO sekaligus Chairman HYBE Bang Si-hyuk bersama Global CEO Lenzo Yoon dan HQ CEO Park Ji-won dalam video bertajuk HYBE: NEW BRAND PRESENTATION.
Bang Si-hyuk mengatakan setelah bertahun-tahun, Big Hit kemudian masuk ke beberapa sektor yang tidak disentuh perusahaan hiburan seperti binis IP, sektor pendidikan, dan bisnis 360. Sehingga, ia merasa nama Big Hit Entertainment tak lagi pas untuk agensi.
[Gambas:Video CNN]
"Saya rasa kami memerlukan nama baru yang bisa mencakup seluruh bisnis yang kami lakukan. Kami akan mengumumkan nama baru perusahaan hari ini di sini," kata Bang Si-hyuk.
HYBE tak lagi sekadar agensi tapi holding yang membawahi sederet sub perusahaan seperti Big Hit Entertainment, Big Hit Labels, Big Hit Business, dan lain-lain.
Perjalanan panjang HYBE (sejak Big Hit Entertainment) tiba pada pengakuan global. HYBE masuk daftar 100 perusahaan paling berpengaruh di dunia versi majalah TIME. HYBE jadi satu-satunya perusahaan dari industri hiburan Korea Selatan yang masuk daftar tersebut.
Majalah TIME menyebut BTS merupakan salah satu bukti bagaimana HYBE mampu menjangkau dunia dengan karya-karya yang beredar, setara dengan Disney.
"Seperti Disney sebelumnya, HYBE melihat setiap karyanya sebagai kekayaan intelektual, membuat produk-produk mampu dengan mudah menjamah pelanggannya," tertulis di situs TIME.
Kini, BTS yang merupakan grup idol asuhan HYBE jadi musisi Korea Selatan paling populer di dunia.