Jakarta, CNN Indonesia --
Venna Melinda membuat pengacara Ferry Irawan, Sunan Kalijaga, terdiam saat perempuan tersebut memberondong sederet pertanyaan soal permintaan Ferry.
Hal itu terjadi setelah sidang dengan agenda mediasi rampung digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (23/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, pengacara Ferry yang lain, Khairul Imam, menunjukkan surat tulisan Ferry yang meminta barang-barangnya di rumah Venna diambil untuk dikembalikan.
Namun Venna meminta tim kuasa hukum Ferry menunjukkan surat kuasa bermaterai untuk mengambil barang-barang itu. Kata Venna, ia sudah merapikan seluruh barang Ferry hingga satu mobil.
Selain itu, Venna juga mendesak agar yang meminta langsung adalah Sunan Kalijaga sebagai pihak yang sempat mengatakan kepada media Venna bisa terancam pidana empat tahun.
Sebelumnya, Sunan Kalijaga sempat sesumbar ke media ia sudah mendapatkan surat dari Ferry Irawan soal daftar keinginan yang mesti dipenuhi Venna. Bila tak memenuhi keinginan Ferry, Sunan menyebut Venna bisa kena pidana 4 tahun.
[Gambas:Video CNN]
"Ini kan ada keluarga dari mas Ferry juga, ya tinggal dikembalikan saja," kata Khairul.
"Oh tidak bisa!" kata Venna yang mendesak Sunan Kalijaga yang sempat menghilang setelah sidang untuk muncul dan bertemu dengannya di hadapan awak media.
Sunan kemudian muncul dan ditodong oleh Venna dengan mempertanyakan apakah surat tulisan tangan Ferry tersebut adalah "surat kuasa", sembari menceramahi Sunan soal pernyataan pengacara itu ke media.
"Jadi, bang Sunan yang terhormat, kalau kita bisa memberikan pernyataan, dan saya sudah berada di samping bang Sunan saat ini, saya sudah dengar semua persiapan barang-barang Ferry akan saya kembalikan saat ini juga," kata Venna.
"Ferry tinggal minta cincin, saya mau kembalikan, karena saya tahu itu cincin belum lunas. Makanya saya tahu itu pasti yang bernilai, karena kalau cuma baju-baju tidak mungkin ada ancaman empat tahun," lanjutnya.
Venna membuktikan dirinya sudah mempersiapkan barang-barang "berharga" yang diminta Ferry seperti akta kelahiran, untuk paspor bisa ia ambil di travel dengan cepat, obat-obatan juga.
"Jadi saya harap, bang Sunan, kalau mau menyampaikan jangan ke media, langsung saja. Saya punya kuasa hukum, kasih saja daftar apa yang diminta Ferry," kata Venna yang menyebut dirinya mudah untuk dihubungi.
"Jadi kalau bang Sunan cuma kasih ini, mohon maaf ya," kata Venna sembari mengambil surat tulisan tangan Ferry. "Ini bukan surat kuasa lho yang bisa akhirnya membuat orang harus terancam empat tahun,"
Sunan hanya terdiam selama Venna 'ceramah' soal surat kuasa dan mempertanyakan keabsahan surat tulisan tangan Ferry tersebut.
Lanjut ke sebelah...
Kuasa hukum Venna, Noor Akhmad Riyadi, mengatakan pihaknya dan kubu Ferry sepakat bahwa surat kuasa penerimaan barang akan disiapkan oleh tim Sunan Kalijaga.
Ketika ditanya tanggapan oleh media, Sunan berkelit bahwa surat bertulisan tangan Ferry itu adalah "permintaan tolong" kepada dirinya dan sudah atas kesepakatan keluarga Ferry bahwa barang akan diterima oleh pihak keluarga.
"Karena kan seyogyanya bukan kami yang bikin surat kuasa," kata Sunan.
"Mungkin dong," sela Venna.
"Iya maksudnya bukan untuk urusan ini," kata Sunan menunjukkan surat bertulisan tangan Ferry. "Ini kan bukan kasus,"
"Tapi kalau saya bisa terancam empat tahun kan jadi kasus kalau gara-gara ini," sela Venna lagi sembari menunjuk surat Ferry. "Maksudnya ini kan, bang? Maksudnya bang Sunan apa dengan saya diberikan pernyataan kalau tidak mengembalikan barang-barang..,"
"Itu hanya edukasi kepada masyarakat," potong Sunan dengan nada agak tinggi.
"Sekarang edukasi saja langsung ke saya," balas potong Venna.
"Edukasi kepada masyarakat bahwa kalau kita kebetulan dititipkan barang atau pegang barang seseorang dan seseorang itu sudah minta dikembalikan, kalau sampai tidak dikembalikan maka ada pasalnya," kata Sunan.
"Iya, tahu. Tapi kan abang tidak mengirim surat ke kita. [Kami] Enggak tahu. Kemarin saja saya WA..," kata Venna sembari mencari barang di dalam tasnya.
"Nah untuk surat, mungkin Pak Imam," potong Sunan menyerahkan urusan ke kolega di sampingnya yang disebut bertugas untuk mengurus administrasi tersebut.
"Pertanyaan aku, sorry, kenapa harus bikin pernyataan seolah-olah Venna kalau tidak mengembalikan barang akan terancam hukuman di bawah empat tahun? Itu maksudnya apa?" kata Venna.
"Kalau mau edukasi, kenapa mesti ke masyarakat? Kan yang pegang barang Ferry saya," lanjut Venna. "Kan bisa somasi saya,"
"Kita enggak perlu debat-debat di sini," kata Sunan agak berbisik ke Venna.
"Saya enggak debat karena suara saya serak," tepis Venna.
"Nanti jatuhnya enggak bagus, bisa jadi konsumsi publik," kata Sunan pelan.
"Enggak, kan saya di sini tanya, kenapa? Kenapa sosialisasinya tidak melalui surat-menyurat?" kata Venna.
[Gambas:Video CNN]
Setelah sempat beradu argumen dengan Khairul Imam soal alasan tak disampaikan secara langsung dan bahwasanya ucapan Sunan soal ancaman itu adalah "edukasi", Venna kembali menegaskan apakah berarti Sunan memang tidak akan membawa ini ke ranah hukum.
"Enggak lah," kata Sunan sembari senyum.
"Oh begitu, kenapa enggak omong langsung?" kata Venna.
"Kan enggak punya nomor telepon mbak," jawab Sunan.
"Nih saya kasih nomor saya," balas Venna yang disambut tawa awak media. "Jadi klir ya, masalah terancam empat tahun berarti enggak ada ya?"
"Enggak, enggak," jawab Sunan.