LIPUTAN KHUSUS

Dua Sisi Koplo di Yogyakarta yang Memang Istimewa

Mohammad Farras Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 09 Mar 2023 11:09 WIB
Di tanah Yogyakarta ini, musik koplo membagi pendengarnya ke sudut tradisional dan yang lainnya ke sudut kontemporer.
Konser Koplo NDX A.K.A, salah satu grup musik yang melambungkan koplo di Indonesia. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim) (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Kasus peleburan koplo dengan budaya setempat, dalam hal ini musik tradisional di kawasan Mataraman, tak lantas berhenti. Hal serupa terlihat saat kami mendatangi Solo ketika grup hiphop dangdut asal Yogyakarta, NDX AKA, mentas.

Di kota asal Presiden Joko Widodo itu, NDX AKA jadi salah satu headliner festival populer anak muda setempat. Duo itu sudah ditunggu-tunggu ribuan anak muda di sana.

Ya, ribuan anak muda berkumpul di konser musik koplo campur hiphop.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan bukan cuma NDX AKA. Festival bertajuk Morefantastic itu diisi pula oleh nama-nama besar lain di wilayah Mataraman, seperti Denny Caknan asal Ngawi, dan Guyon Waton dari Yogyakarta.

"Karena dangdut campur hiphop dan Jawa juga, makanya senang. Terus yang tahu banyak orang, jadi bisa sing along bareng, bisa joget bareng. Enggak sendiri doang," kata seorang penonton, Devanka, yang berusia 21 tahun asal Solo.

Konser Koplo NDX A.K.A. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)Penonton di konser NDX AKA asik bernyanyi bersama grup musik asal Yogyakarta tersebut. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Penonton lain, Aisyah dan Vila yang berusia 20 tahun, juga berpendapat senada. Bagi mereka, lirik berbahasa Jawa yang mudah relate, serta aransemen dan tatanan suara yang segar di telinga, jadi alasan musisi-musisi koplo 'kontemporer' Jawa ini tenar di kalangan anak muda setempat.

"(Tahu) yang ngehit-ngehit itu. NDX, Denny Caknan, Ndarboy Genk. Itu sih setahu saya," kata Vila.

Namun Vila dan Aisyah menggeleng saat ditanya apakah mengenal OM tradisional Yogyakarta atau Jawa Timur yang juga mendendangkan koplo secara 'konvensional'.

Mungkin inilah yang dimaksud oleh Andrew N Weintraub dalam bukunya, Dangdut: Musik, Identitas dan Budaya Indonesia (2010). Dalam buku itu, Weintraub menilai koplo yang merupakan evolusi dari dangdut, melebur dengan musik tradisional di berbagai daerah.

Konser Koplo NDX A.K.A. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)NDX AKA sukses meleburkan koplo dengan hip hop, musik latina, hingga campur sari. Musiknya digemari banyak anak muda di Yogyakarta. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

"Dangdut koplo adalah kekuatan ekonomi yang penting dalam musik populer Indonesia dan mengalami peningkatan popularitas di kota-kota lain di luar basisnya di Jawa Timur," tulis Weintraub.

"Koplo merupakan bagian dari formasi pan-daerah yang terpisah dari dangdut: koplo telah bercampur dengan bentuk-bentuk di Jawa Tengah (campursari), Jawa Barat (pop Sunda), Banyuwangi (kendang kempul), Cirebon (tarling), dan lain-lain," paparnya.

Lanjut lagi ke sebelah..

Koplo di Yogya yang Memang Berbeda

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER