Pendiri Pussy Riot Masuk Daftar Kriminal Paling Dicari Rusia

CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2023 10:13 WIB
Pendiri grup punk bermuatan politik Pussy Riot, Nadya Tolokonnikova, masuk daftar tersangka kriminal paling dicari di Rusia. (AFP/Angela Weiss)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nadya Tolokonnikova, pendiri grup punk yang bermuatan politik Pussy Riot, masuk daftar tersangka kriminal paling dicari di Rusia.

Kabar tersebut pertama kali muncul dalam pemberitaan Mediazona, situs berita independen yang didirikan band tersebut untuk meliput pengadilan negara, penegakan hukum, dan sistem penjara dalam upaya memerangi pembatasan pers yang berkembang di Rusia.

Menurut dokumen yang dikutip berbagai laporan media, termasuk Mediazona, nama Tolokonnikova ada dalam database Kementerian Dalam Negeri Rusia mengenai orang-orang yang dicari atas tuduhan kriminal yang tidak ditentukan.

Seperti diberitakan Variety pada Rabu (29/3), belum ada komentar langsung dari perwakilan Pussy Riot mengenai hal tersebut. 

Tolokonnikova telah lama menjadi aktivis dan kritikus Vladimir Putin dan rezim Rusia. Pussy Riot menarik perhatian global karena tampil dan gelar aksi dalam Katedral Kristus Juru Selamat Moskow pada 2012.

Aksi tersebut mengakibatkan penangkapan Tolokonnikova dan sesama anggota Pussy Riot Maria "Masha" Alyokhina. Mereka didakwa dengan hooliganisme yang dimotivasi kebencian atau permusuhan agama.

Sehingga,mereka berdua dipenjara selama hampir dua tahun hingga dibebaskan pada 2013.

Meski begitu, Tolokonnikova tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti. Kelompok tersebut terus melakukan beberapa demonstrasi sebagai sarana aktivisme dan telah proaktif dalam menemukan jalan baru untuk protes.



Mereka membuat UkraineDAO pada 2022, sebuah NFT bendera Ukraina yang mengumpulkan lebih dari US$7 juta sekitar dua hari setelah invasi militer pertama Rusia.

Hal tersebut terjadi tepat saat Pussy Riot terpilih sebagai penerima penghargaan Woody Guthrie Prize.

Mereka dinilai "[mencontohkan] semangat dan karya terbaik Guthrie dengan berbicara untuk mereka yang kurang beruntung melalui musik, film, sastra, tarian, atau bentuk seni lainnya dan berperan sebagai kekuatan positif bagi perubahan sosial."

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK