Jakarta, CNN Indonesia --
Grup paduan suara Batavia Madrigal Singers (BMS) menyiapkan suguhan dengan tema spesial yang akan ditampilkan dalam ajang World Symposium on Choral Music (WSCM) 2023 di Istanbul, Turki, pada 26-27 April mendatang.
Pendiri BMS Avip Priatna menjelaskan grup paduan suara itu akan membawakan sederet lagu yang menggambarkan karakter orang Indonesia. Salah satunya, sifat orang Indonesia yang religius dan setia dalam menganut agama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat itu ketika saya menyertakan proposal, saya dan teman-teman berembuk. Dan saya bilang, kita, Indonesia itu negara yang sangat religius," kata pendiri BMS Avip Priatna di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (11/4).
"Di Indonesia itu ada negara-negara lain yang sama kuat dan dengan setia dianut umatnya. Itu yang akan kami tampilkan." lanjutnya.
Avip, yang juga menjadi konduktor Batavia Madrigal Singers itu, menjelaskan konsep religiositas tersebut bakal tersaji dalam lagu berjudul Gayatri.
Lagu yang berisikan lirik tentang sebuah doa tersebut dipilih sebagai lagu pembuka pada penampilan mendatang. Pasalnya, BMS ingin menuturkan bahwa orang-orang Indonesia terbiasa untuk membuka segala sesuatu dengan berdoa.
[Gambas:Video CNN]
"Gayatri ini memang sebuah doa yang akan kami tampilkan untuk pembukaan. Akan kami buka doa, lalu beberapa lagu akan menjadi bagian dari tema tersebut," lanjutnya.
Aksi BMS kemudian akan berlanjut dengan lagu-lagu bernuansa religi lain yang berasal dari berbagai agama, sebut saja Ave Maria, Petrus, Di Ambang Batas, hingga De Profundis.
Avip kemudian menjelaskan tema lain yang diusung berkaitan dengan kepercayaan orang Indonesia atas takdir.
BMS menilai orang-orang Indonesia begitu percaya dengan skenario Tuhan sehingga karakter itu berusaha digambarkan lewat penampilan mendatang.
Lanjut ke sebelah...
Tak hanya itu, BMS juga membawakan lagu-lagu yang menunjukkan sifat toleran dan mudah berteman khas orang-orang Indonesia.
"Indonesia itu adalah negara yang sangat toleran. Kami akan membawakan lagu yang namanya What a Wonderful World, sebagai gambaran kita adalah negara yang punya banyak teman," ucap Avip.
Selain itu, BMS akan menyanyikan lagu berbahasa asing lain dari negara Asia, seperti Der Fruhlingswind (Harukaze no Etranger) dari Jepang hingga Pal-So-Seong: Eight Laughing Voices dari Korea Selatan.
Lagu berbahasa asing itu pun tetap menggambarkan karakter orang Indonesia, seperti sifat mudah bahagia dan mudah tertawa.
"Yang terakhir adalah orang Indonesia karena saking bahagianya jadi suka ketawa. Apa-apa ketawa, tapi dalam hal yang positif ya," ucap Avip.
"Karena kami tidak hanya mewakili Indonesia tapi juga Asia, panitia meminta kami juga menampilkan karya dari regional Asia. Ada De Fruhlingswind dan Pal-So-Seong yang isinya tentang delapan cara ketawa," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN]
Batavia Madrigal Singers merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam ajang internasional itu. Simposium tersebut digelar tiga tahun sekali oleh International Federation for Choral Music (IFCM).
Indonesia melalui BMS menjadi satu dari 11 grup paduan suara yang berkesempatan tampil pada ajang tahun ini. Mereka berhasil lolos setelah melewati tahap seleksi yang diikuti 72 calon peserta.
Selain itu, Batavia Madrigal Singers juga diundang untuk tampil dalam International Ankara Music Festival pada 28 April. Mereka bakal membawakan puluhan lagu dengan berbagai aransemen dalam format paduan suara.
International Ankara Music Festival dikenal sebagai salah satu ajang paduan suara yang sudah diadakan selama 36 tahun. Kali ini, festival tersebut mengundang 355 artis dan ensambel dari 13 negara.