Tak hanya itu, BMS juga membawakan lagu-lagu yang menunjukkan sifat toleran dan mudah berteman khas orang-orang Indonesia.
"Indonesia itu adalah negara yang sangat toleran. Kami akan membawakan lagu yang namanya What a Wonderful World, sebagai gambaran kita adalah negara yang punya banyak teman," ucap Avip.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, BMS akan menyanyikan lagu berbahasa asing lain dari negara Asia, seperti Der Fruhlingswind (Harukaze no Etranger) dari Jepang hingga Pal-So-Seong: Eight Laughing Voices dari Korea Selatan.
Lagu berbahasa asing itu pun tetap menggambarkan karakter orang Indonesia, seperti sifat mudah bahagia dan mudah tertawa.
"Yang terakhir adalah orang Indonesia karena saking bahagianya jadi suka ketawa. Apa-apa ketawa, tapi dalam hal yang positif ya," ucap Avip.
"Karena kami tidak hanya mewakili Indonesia tapi juga Asia, panitia meminta kami juga menampilkan karya dari regional Asia. Ada De Fruhlingswind dan Pal-So-Seong yang isinya tentang delapan cara ketawa," lanjutnya.
Batavia Madrigal Singers merupakan satu-satunya perwakilan Indonesia dalam ajang internasional itu. Simposium tersebut digelar tiga tahun sekali oleh International Federation for Choral Music (IFCM).
Indonesia melalui BMS menjadi satu dari 11 grup paduan suara yang berkesempatan tampil pada ajang tahun ini. Mereka berhasil lolos setelah melewati tahap seleksi yang diikuti 72 calon peserta.
Selain itu, Batavia Madrigal Singers juga diundang untuk tampil dalam International Ankara Music Festival pada 28 April. Mereka bakal membawakan puluhan lagu dengan berbagai aransemen dalam format paduan suara.
International Ankara Music Festival dikenal sebagai salah satu ajang paduan suara yang sudah diadakan selama 36 tahun. Kali ini, festival tersebut mengundang 355 artis dan ensambel dari 13 negara.
Lihat Juga : |