Pengumuman resmi konser Coldplay di Indonesia pada 15 November 2023 disambut antusias oleh penggemar. Kabar itu menjadi perbincangan di media sosial sejak pertama kali diumumkan pada Selasa (9/5).
Selain karena tak sabar bertemu idola, mereka pun sibuk mempertanyakan mengenai komitmen isu lingkungan yang selalu diterapkan Coldplay di setiap konsernya, termasuk cara hal itu juga berlaku untuk konser di Jakarta Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
COO PK Entertainment Harry Sudarma menjelaskan hal-hal itu sudah menjadi pembahasan promotor bersama manajemen Coldplay. Bukan hanya masalah lingkungan, promotor juga menyiapkan juru bahasa isyarat agar konser menjadi semakin inklusif.
"Banyak hal yang sangat diperhatikan dan sangat dijunjung dari band yang juga mesti harus kami hargai," ucap Harry kepada CNNIndonesia.com di gedung CT Corp, Rabu (10/5).
"Termasuk komponen sustainability, inclusivity, kami sudah bicara bahkan tentang penyediaan juru bahasa isyarat untuk konser," lanjutnya.
Dalam hal lingkungan, Harry menjelaskan salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengurangi jejak karbon. Inisiatif itu diterapkan dengan memakai logistik yang sama sepanjang Music of the Spheres World Tour (MOTSWT), termasuk di Indonesia.
Langkah itu diklaim berhasil mengurangi jejak karbon hingga lebih dari 50 persen. Di sisi lain, mereka juga akan menerapkan sejumlah inisiatif berkaitan dengan pengolahan sampah maupun makanan.
Inisiatif tersebut merupakan bagian dari permintaan dari Coldplay yang harus dipenuhi promotor dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta mendatang.
"Mereka selalu melakukan banyak inisiatif berhubungan dengan sustainability yang juga harus diimplementasi sama kami, termasuk di antaranya waste management, food management. Itu semua kami akan lakukan," ucap Harry.
Lanjut ke sebelah...