Jakarta, CNN Indonesia --
Lokananta bertransformasi menjadi ruang publik yang mewadahi berbagai aktivitas musik, budaya, hingga ekonomi. Studio rekaman legendaris di Solo, Jawa Tengah, itu hadir dengan wajah baru usai dikembangkan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) bersama PT Ruang Riang Lokananta.
CEO Ruang Riang Lokananta Wendi Putranto menyebut Lokananta berkembang dari perusahaan rekaman menjadi cagar budaya musik dengan berbagai model bisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lokananta pada zaman sebelumnya hanya menjadi pabrik piringan hitam, perusahaan rekaman, dan juga studio rekaman," ucap Wendi dalam acara Sarasehan Masa Depan Lokananta di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/5).
"Kalau di masa depan, model bisnis di Lokananta itu tidak hanya di bidang-bidang tersebut, sebagai bagian dari destinasi cagar budaya musik Indonesia," lanjutnya.
 Sarasehan Masa Depan Lokananta di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/5). (CNN Indonesia/Muhammad Feraldi) |
Wendi kemudian menjelaskan sejumlah perubahan dan pilar bisnis akan diresmikan di Lokananta, seperti galeri tematis untuk menampilkan berbagai karya dan instalasi seniman Indonesia.
Ia menyebut terdapat dua pameran yang akan terpajang di Lokananta setelah diresmikan. Pameran pertama, yaitu Titimangsa Lokananta yang akan menampilkan sejarah studio rekaman itu sejak awal berdiri hingga masa kejatuhan.
Pameran kedua, bertajuk Pameran Lokananta Remastered, akan menampilkan karya instalasi dari sejumlah seniman, seperti Fajar Merah hingga Grafis Nusantara. Pameran itu bersifat sementara dan dapat dikunjungi selama enam bulan.
[Gambas:Video CNN]
Lanjut ke sebelah...
Wendi juga mengungkapkan galeri itu akan berkembang menjadi museum hingga perpustakaan musik. Namun, rencana itu masih dalam tahap pengembangan karena pihaknya perlu mengurus kurasi hingga akreditasi.
"Akan ada museum Lokananta nantinya. Namun, untuk kategori museumnya kita harus daftar ke Kemendikbud," ucap Wendy.
"Di museum nanti juga ada perpustakaan musik, berisi buku-buku musik Indonesia atau musik dunia. Ambisinya sih ingin menjadi perpustakaan musik paling lengkap di Indonesia," lanjutnya.
Gedung ikonis di pusat Kota Solo itu juga akan menyediakan area pertunjukan indoor dan outdoor. Area itu nantinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan oleh komunitas maupun umum.
Ruang Riang Lokananta pun menyiapkan area khusus sebagai pusat kuliner lokal hingga galeri UMKM. Upaya itu dilakukan sebagai bagian dari pemberdayaan serta pembinaan bisnis UMKM, terutama di kawasan Solo.
Sementara itu, studio rekaman yang menjadi nilai utama Lokananta telah dipugar dengan tetap mempertahankan desain dan tata ruangan versi lawas. Pihak PPA telah menyediakan alat rekaman baru untuk disewa oleh musisi lokal maupun nasional.
"Studio rekaman di Lokananta pada waktu itu artis-artis cuma meminjam ruangan, tapi bawa alat sendiri-sendiri karena alat rekamannya waktu itu rusak," ungkap Wendi. "Sekarang studio rekamannya sudah diperbarui, semua alat-alat untuk rekaman baru."
Lokananta dengan wajah baru itu akan diresmikan lewat Festival Lokananta 2023 yang akan digelar di Solo pada 3-4 Juni 2023.
Sederet musisi akan bergabung meramaikan pembukaan tempat ikonis Solo tersebut, seperti David Bayu, Parade Hujan, The Adams, Pamungkas, hingga D'Masiv yang meramaikan panggung festival.
Beberapa musisi lain juga akan tampil secara eksklusif di panggung VIP, seperti Andien, Fariz RM, Vina Panduwinata, Fajar Merah, hingga Kla Project.
[Gambas:Video CNN]