Wendi juga mengungkapkan galeri itu akan berkembang menjadi museum hingga perpustakaan musik. Namun, rencana itu masih dalam tahap pengembangan karena pihaknya perlu mengurus kurasi hingga akreditasi.
"Akan ada museum Lokananta nantinya. Namun, untuk kategori museumnya kita harus daftar ke Kemendikbud," ucap Wendy.
"Di museum nanti juga ada perpustakaan musik, berisi buku-buku musik Indonesia atau musik dunia. Ambisinya sih ingin menjadi perpustakaan musik paling lengkap di Indonesia," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Gedung ikonis di pusat Kota Solo itu juga akan menyediakan area pertunjukan indoor dan outdoor. Area itu nantinya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan oleh komunitas maupun umum.
Ruang Riang Lokananta pun menyiapkan area khusus sebagai pusat kuliner lokal hingga galeri UMKM. Upaya itu dilakukan sebagai bagian dari pemberdayaan serta pembinaan bisnis UMKM, terutama di kawasan Solo.
Sementara itu, studio rekaman yang menjadi nilai utama Lokananta telah dipugar dengan tetap mempertahankan desain dan tata ruangan versi lawas. Pihak PPA telah menyediakan alat rekaman baru untuk disewa oleh musisi lokal maupun nasional.
"Studio rekaman di Lokananta pada waktu itu artis-artis cuma meminjam ruangan, tapi bawa alat sendiri-sendiri karena alat rekamannya waktu itu rusak," ungkap Wendi. "Sekarang studio rekamannya sudah diperbarui, semua alat-alat untuk rekaman baru."
Lokananta dengan wajah baru itu akan diresmikan lewat Festival Lokananta 2023 yang akan digelar di Solo pada 3-4 Juni 2023.
Sederet musisi akan bergabung meramaikan pembukaan tempat ikonis Solo tersebut, seperti David Bayu, Parade Hujan, The Adams, Pamungkas, hingga D'Masiv yang meramaikan panggung festival.
Beberapa musisi lain juga akan tampil secara eksklusif di panggung VIP, seperti Andien, Fariz RM, Vina Panduwinata, Fajar Merah, hingga Kla Project.