Ia tampak paham bahwa tatanan sosial yang ideal bisa terjadi ketika laki-laki maupun perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama. Tidak ada yang timpang atau berusaha menindas satu sama lain.
Pesan itu ditunjukkan dengan cara Gerwig memberikan kesempatan bagi Ken (Ryan Gosling) menemukan jati dirinya. Saya pun merasa 'dikenali,' seperti Ken yang pada akhirnya sadar bahwa dia bukan hanya boneka pelengkap Barbie.
Dunia Barbie Land yang diciptakan Gerwig juga patut diacungi jempol. Ia berhasil membangun dunia penuh warna pink dan pastel lain yang memanjakan mata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain produksi Barbie terlihat begitu megah dengan segala detail akurat dalam aspek kostum, rumah, dan berbagai aktivitas yang dilakukan anak-anak di dunia nyata bersama bonekanya.
Saya rasa desain produksi film ini sangat layak untuk mendapatkan satu nominasi Piala Oscar tahun depan. Sebab di samping kemegahan visual, desain Barbie Land itu juga membantu cerita menjadi semakin akurat.
Akurasi film ini dengan boneka aslinya terbilang cukup tajam berkat kecermatan Gerwig. Hal itu terlihat dari gerak-gerik karakter yang diatur sedemikian rupa agar seperti boneka sungguhan.
![]() |
Seperti ketika Barbie bisa berganti-ganti baju sesuka hati, berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa perlu jalan kaki, hingga beraktivitas layaknya boneka mainan yang pura-pura makan dan minum.
Imajinasi Gerwig itu juga berhasil diterjemahkan oleh para pemeran sehingga menjadi begitu nyata. Margot Robbie, sang Barbie, tentu saja sanggup menjawab ekspektasi semua orang dengan menjadi Barbie yang menawan.
Namun di samping pancaran pesona Robbie, ada Ryan Gosling yang selalu mencuri perhatian setiap kali muncul dalam adegan. Ia menyulap Ken menjadi karakter yang konsisten konyol sekaligus jenaka.
Satu nominasi Oscar lain untuk Barbie rasanya patut disematkan kepada Ryan Gosling berkat penampilan briliannya.
Lihat Juga : |
Duo pemeran utama itu juga berhasil bersinar berkat penampilan aktor pendukung yang bertabur bintang. Terdapat pula beberapa nama yang performanya cukup membekas, seperti America Ferrera, Issa Rae, Simu Liu, Kingsley Ben-Adir, serta Michael Cera.
Sebagian besar ekspektasi saya terhadap Barbie pun dijawab dengan meyakinkan oleh Greta Gerwig. Barbie juga membawa cerita segar bagi Hollywood, meski pun rasanya sulit untuk menobatkan film ini menjadi yang terbaik tahun ini.
Namun, predikat film terbaik sepertinya bukanlah tujuan utama Barbie atau Greta Gerwig. Film itu pada akhirnya tetap menang jika bisa mengisi tempat spesial di hati perempuan serta membuka mata laki-laki di berbagai penjuru dunia.