Tak hanya itu, dalam klaimnya, produser Ahn Sung-il juga disebut bekerja sama dengan Warner di belakangnya. Ahn adalah CEO The Givers, perusahaan produksi yang menangani musik dan manajemen Fifty Fifty.
Attrakt melaporkan Ahn dan tiga orang lainnya di The Givers atas pelanggaran kepercayaan pada 27 Juni dan member girl grup tersebut pada keesokan harinya mengumumkan telah mengajukan gugatan ke pengadilan.
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF FIFTY FIFTY Cerita Popularitas Lagu Cupid di CNNIndonesia.com |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Publik telah memihak Jun dan Attrakt dan menyebut para anggota sebagai "ikon pengkhianatan" dan "angsa emas yang mengeluarkan isi perutnya sendiri" sejak perkelahian hukum dimulai.
Pada Kamis (17/8), member Fifty Fifty juga melaporkan Jun ke polisi karena melanggar kepercayaan, mengklaim bahwa dia menggunakan anggaran perusahaan secara tidak benar untuk melunasi utang daripada berinvestasi di band.
Grup itu juga melaporkan CEO Attrakt Oscar Jun ke Kantor Polisi Gangnam Seoul karena melanggar Undang-Undang Hukuman yang Diperparah dari Kejahatan Ekonomi Khusus dengan salah menempatkan uang perusahaan yang dia terima dari investor luar.
Fifty Fifty berpendapat Jun menggunakan sekitar 2 miliar won untuk melunasi utang StarCrew ENT, agensi tempat empat member sebelumnya saat masuk sebagai trainee sebelum beralih ke Attrakt pada Juli 2021.
Jun juga merupakan CEO StarCrew ENT tetapi dia mendirikan Attrakt pada Juni 2021 untuk debut Fifty Fifty.
Menurut para member, Jun menerima 9 miliar won sebagai investasi dari distributor musik Interpark pada Agustus 2020 atas nama StarCrew ENT, tetapi jumlah tersebut dibayarkan dengan pendapatan Fifty Fifty ketika girl grup tersebut tidak masuk ke StarCrew ENT.
"Ini adalah pelanggaran kepercayaan dan dapat dilihat sebagai kejahatan yang merugikan Attrakt," kata Fifty Fifty.
(chri)