Pemeran: Jeff Ward
![]() |
Buggy the Clown merupakan kapten dari Bajak Laut Buggy yang merupakan bekas kru Red-Haired Shanks. Ia memiliki dandanan seperti badut, serta memiliki hidung yang besar dan merah layaknya hidung pada badut.
Ia juga memakan Buah Iblis seperti Luffy. Bedanya, Buggy memakan buah yang bernama Bara Bara no Mi yang membuat tubuh pemakannya bisa memisahkan diri sehingga tidak bisa dipotong atau ditusuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buggy diperkenalkan setelah Luffy bertemu dengan Zoro dan Nami. Ia tidak benar-benar dikalahkan. Tapi, seiring berjalannya serial, Buggy tetap muncul beberapa kali.
Pemeran: Alexander Maniatis
Kuro merupakan kapten dari Bajak Laut Black Cat. Ia memakai nama samaran Klahadore ketika menyusup menjadi pelayan Kaya di Desa Syrup bersama dua anak buahnya, Sham dan Buchi.
Motivasi Kuro menyamar adalah untuk menguasai harta warisan peninggalan orang tua milik Kaya yang meninggal. Namun, usahanya selalu dijegal oleh Usopp (Jacob Romero Gibson).
Ciri khas Kuro adalah memakai sarung tangan berbulu dengan bilah katana di tiap jarinya layaknya kuku kucing. Baik Kuro maupun Klahadore selalu memperbaiki posisi kacamatanya tidak menggunakan jari, melainkan dasar tangan.
Pemeran: Steven Ward
![]() |
Dracule Mihawk merupakan bajak laut yang merupakan pendekar pedang terhebat di dunia. Mihawk juga merupakan salah satu dari Tujuh Panglima Perang Laut.
Kisah pertemuan Luffy dengan Mihawk memiliki banyak perubahan dalam serial. Mihawk diberi lebih banyak porsi dibanding Don Krieg (Milton Schorr) ketika Luffy bertemu Sanji (Taz Skylar) di Baratie.
Mihawk diberi tugas oleh Monkey D. Garp (Vincent Regan) untuk memburu Luffy. Namun, ia justru hanya menghadapi Zoro yang berambisi untuk merebut statusnya.
Pemeran: McKinley Belcher III
![]() |
Arlong merupakan manusia ikan yang memimpin Bajak Laut Arlong dan Arlong Park di Pulau Conomi. Ia berbentuk manusia setengah ikan hiu gergaji yang khas dengan kemeja pantai.
Ia memiliki kebencian terhadap manusia dan berusaha untuk menguasai daratan. Sehingga, Arlong dan krunya menjarah Desa Cocoyasi, kampung halaman Nami.
Arlong mengumpulkan pajak dari para warganya dan menerima Nami menjadi bagiannya. Ia menugaskan Nami untuk menggambar peta dunia, termasuk mencari peta Grand Line.