Keluarga WR Soepratman Akan Daftar Dari Barat Sampai ke Timur ke WAMI

CNN Indonesia
Senin, 11 Sep 2023 21:00 WIB
Keluarga WR Soepratman akan mendaftarkan hak cipta lagu Dari Barat Sampai ke Timur, yang populer sebagai Dari Sabang Sampai Merauke, ke WAMI.
Keluarga WR Soepratman akan mendaftarkan hak cipta lagu Dari Barat Sampai ke Timur, yang populer sebagai Dari Sabang Sampai Merauke, ke WAMI. (FotoshopTofs/Pixabay)

Berdasarkan e-Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA/MA SMK/MAK Kelas XI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017), tercatat R. Suharjo sebagai penulis lagu Dari Sabang sampai Merauke.

Namun, Dario dan pihak keluarga W. R. Soepratman menginginkan agar ada pelurusan sejarah dan agar leluhurnya diakui sebagai salah satu pencipta lagu paling monumental di Indonesia.

Selain itu, hingga saat ini, Dario mengklaim belum ada satu pun lagu ciptaan W. R. Soepratman yang tercatat di WAMI maupun HAKI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah, dari situ kami kaget sekali, ternyata di HAKI tidak ada satu pun lagu W. R. Soepratman yang terdaftar," katanya.

"Kalau mereka (WAMI), saat ini tidak ada pihak Soeharjo yang daftarkan itu ke WAMI, dan mereka bilang kami punya hak karena banyak bukti-bukti yang tercantum dalam buku-buku soal W. R. Soepratman," sambungnya.

Dario mengaku terbuka untuk membuka ruang diskusi dengan pihak keluarga Soeharjo. Namun, ia sama sekali tidak mengenal dan cara menghubungi keturunan keluarga Soeharjo.



"Soal keluarga Soeharjo, saya enggak tahu siapa dan turunannya siapa dan di mana. Tinggalnya di mana juga saya enggak tahu," kata Dario.

"Saya akan konfirmasi lagi soal Sabang ke Merauke dan ke Kemendikbud juga," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dario juga mengeluhkan soal pencatatan sejarah W. R. Soepratman sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia amburadul.

Salah satunya adalah tempat lahir sang maestro yang kerap dituliskan di Purworejo, Jawa Tengah. Menurut Dario yang merujuk kepada catatan pribadi pihak keluarga, W. R. Soepratman lahir di daerah Jatinegara, Jakarta Timur, pada 9 Maret 1903.

Ia pun merekomendasikan agar seluruh pihak merujuk pada buku Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan W. R. Soepratman (1967) yang ditulis oleh Oerip Kasansengari untuk menuliskan sejarah komponis tersebut.

Oerip merupakan salah satu kerabat W. R. Soepratman yang menemani komponis legendaris tersebut selama tinggal di Surabaya hingga akhir hayatnya.

Jejak buku tersebut, menurut Dario, hanya dipegang oleh keponakan W. R. Soepratman, bernama Soerachman, yang kini juga berusia senja.

Menurut Dario, belum ada lagi buku atau catatan sejarah yang dapat menuliskan riwayat Wage Rudolf Soepratman secara detail dan sahih.

"Buku itu udah punah sekarang, enggak bisa dibeli di mana-mana, kecuali niat pergi ke Perpusnas atau mengakses di Museum Sumpah Pemuda," kata Dario.

"Kami ingin agar buku itu diterbitkan lagi, biar masyarakat jadi teredukasi soal sejarah yang enggak terurai," pungkasnya.

(far/pra)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER