Namun yang jelas, persona Kunto Aji yang dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu eksploratif sangat tergambar dalam album Pengantar Purifikasi Pikir.
Meski judul lagu dan album ini terkesan ambisius, Kunto Aji berhasil mengemas musik dalam album ini dengan pendekatan penulisan yang elegan. Album ini juga sebagai bukti Kunto Aji telah berkembang sebagai seorang penyanyi-penulis lagu yang matang dan berpikir jauh ke depan.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunto Aji kini bukan sekadar pencipta lirik 'setinggi langit'. Ia tampak lebih jujur dan mengerti pesan serta makna yang ia bawakan ke pendengar ataupun penontonnya. Satu hal yang patut diapresiasi adalah bagaimana Kunto Aji mampu menggambarkan dirinya sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu eksploratif.
Dia tak hanya mencoba hal-hal baru dalam musiknya, tetapi juga dalam pendekatan terhadap tema serta cerita dalam lagu-lagunya. Setiap lagu dalam album ini memberikan suasana yang berbeda, tetapi tetap terasa sebagai bagian yang integral secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang menonjol adalah lagu Orang Asing dalam Cermin. Lupakan judul yang tendensius, maka Anda akan mendengarkan salah satu lagu terbaik yang bisa jadi bakal ramai di TikTok nantinya.
Dalam Orang Asing dalam Cermin, Kunto berhasil menyampaikan pesan yang penuh relevansi dengan banyak orang. Lagu ini pun secara cerdas ditempatkan di jelang akhir tracklist dan membuatnya menjadi salah satu momen puncak album ini.
Sementara pada lagu lainnya, Kunto membiarkan interpretasi masing-masing pendengar untuk menafsirkan susunan melodi yang ia bawakan.
Meski begitu, secara keseluruhan, Pengantar Purifikasi Pikir masih menjadi klaim yang terlalu muluk-muluk untuk menggambarkan keseluruhan album ini.
Jujur saja, pilihan kalimat tersebut bukan hanya terlihat seperti karya ilmiah jarang dibaca. Pengantar Purifikasi Pikir adalah ide yang cukup buruk untuk mengantar pendengar kepada susunan lagu yang digarap dalam kurun waktu lima tahun.
Meski terus dicap sebagai karya yang organik tanpa unsur keterpaksaan, saya masih melihat adanya ambisi Kunto lewat percobaan yang tak semuanya mulus, tapi tetap berada dalam koridor aman.
Setidaknya, penggemar setia Kunto Aji akan tetap merasa senang ketika melihat ia tetap berpijak pada akarnya yang diselimuti kemewahan, tapi tetap merunduk tanpa kesan berlebihan.
(end)