Jakarta, CNN Indonesia --
Pola penulisan dan penyusunan track list dalam album Pengantar Purifikasi Pikir dari Kunto Aji nyatanya tak semendakik alias semuluk judulnya yang bikin mengernyit.
Isi lagu-lagu album ini rupanya tak sampai membuat resah seperti judulnya yang terkesan pretensius, macam Orang Asing Dalam Cermin, Perjalanan Menawar Racun, ataupun Rona Merah Langit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Naon sih" mungkin komentar pertama yang muncul saat melihat judul-judul lagu dalam album ini, dan jujur saja itu membuat skeptis.
Namun seiring audio berputar, melodi dan nada berpaut masuk ke telinga, sentimen itu luntur perlahan berkat basuhan Kunto Aji yang elegan dalam membawa lagu-lagu berjudul 'ganjil' ini.
Bahkan, Kunto cukup berani untuk bermain-main dalam mengolah teknik vokalnya. Sehingga, album ini berisi memberikan banyak ekspresi berbeda yang diiringi warna musik beragam.
Hasilnya pun terbilang unik. Kedalaman emosi bisa cukup dirasakan saat delapan lagu dalam album ini berputar. Kunto Aji seolah mengundang pendengar merasakan perasaan yang ia ungkap dalam tiap baitnya.
 Review album: persona Kunto Aji yang dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu eksploratif sangat tergambar dalam album Pengantar Purifikasi Pikir. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.) |
Dengan kata lain, Kunto Aji seperti mencoba merangsang imajinasi pendengar dan mengundang mereka merenungkan makna yang lebih dalam di setiap lagunya.
Karya teranyar Kunto Aji ini pun masih memiliki elemen R&B ala Frank Ocean yang menjadi pengaruh dominan musisi tersebut.
Meski begitu, musisi asal Yogyakarta itu juga mengajak pendengar untuk mendengarkan interpretasi dirinya terhadap beberapa ritme dan melodi dengan berbagai ragam isi.
Walaupun tujuan akhirnya tetap dicetak sebagai musik ramah di telinga, tampak bahan dasar musik album berjudul pretensius ini memang bukan komposisi sembarangan.
Saya pun tak sepakat dengan pernyataan Kunto Aji dalam pernyataan kepada media yang menilai Pengantar Purifikasi Pikir sebagai buah dari 'benih' album Mantra Mantra.
Bagi saya, kedua album berjarak separuh dekade ini merupakan entitas yang terpisah dan tak layak dibanding-bandingkan.
Dalam benak saya, Kunto Aji justru bagai menciptakan alter-egonya sendiri tanpa disengaja dalam Pengantar Purifikasi Pikir. Saya pun merasa, ia akan merasa jauh lebih nyaman membawakan lagu ini di atas panggung.
Lanjut ke sebelah...
Namun yang jelas, persona Kunto Aji yang dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu eksploratif sangat tergambar dalam album Pengantar Purifikasi Pikir.
Meski judul lagu dan album ini terkesan ambisius, Kunto Aji berhasil mengemas musik dalam album ini dengan pendekatan penulisan yang elegan. Album ini juga sebagai bukti Kunto Aji telah berkembang sebagai seorang penyanyi-penulis lagu yang matang dan berpikir jauh ke depan.
Kunto Aji kini bukan sekadar pencipta lirik 'setinggi langit'. Ia tampak lebih jujur dan mengerti pesan serta makna yang ia bawakan ke pendengar ataupun penontonnya. Satu hal yang patut diapresiasi adalah bagaimana Kunto Aji mampu menggambarkan dirinya sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu eksploratif.
Dia tak hanya mencoba hal-hal baru dalam musiknya, tetapi juga dalam pendekatan terhadap tema serta cerita dalam lagu-lagunya. Setiap lagu dalam album ini memberikan suasana yang berbeda, tetapi tetap terasa sebagai bagian yang integral secara keseluruhan.
Salah satu contoh yang menonjol adalah lagu Orang Asing dalam Cermin. Lupakan judul yang tendensius, maka Anda akan mendengarkan salah satu lagu terbaik yang bisa jadi bakal ramai di TikTok nantinya.
[Gambas:Video CNN]
Dalam Orang Asing dalam Cermin, Kunto berhasil menyampaikan pesan yang penuh relevansi dengan banyak orang. Lagu ini pun secara cerdas ditempatkan di jelang akhir tracklist dan membuatnya menjadi salah satu momen puncak album ini.
Sementara pada lagu lainnya, Kunto membiarkan interpretasi masing-masing pendengar untuk menafsirkan susunan melodi yang ia bawakan.
Meski begitu, secara keseluruhan, Pengantar Purifikasi Pikir masih menjadi klaim yang terlalu muluk-muluk untuk menggambarkan keseluruhan album ini.
Jujur saja, pilihan kalimat tersebut bukan hanya terlihat seperti karya ilmiah jarang dibaca. Pengantar Purifikasi Pikir adalah ide yang cukup buruk untuk mengantar pendengar kepada susunan lagu yang digarap dalam kurun waktu lima tahun.
Meski terus dicap sebagai karya yang organik tanpa unsur keterpaksaan, saya masih melihat adanya ambisi Kunto lewat percobaan yang tak semuanya mulus, tapi tetap berada dalam koridor aman.
Setidaknya, penggemar setia Kunto Aji akan tetap merasa senang ketika melihat ia tetap berpijak pada akarnya yang diselimuti kemewahan, tapi tetap merunduk tanpa kesan berlebihan.