Jakarta, CNN Indonesia --
Anak-anak mendiang Koes Plus bersaudara menjadi sorotan setelah mengeluarkan ultimatum melarang band T'Koes untuk membawakan lagu orang tua mereka seperti yang selama ini terjadi.
Band T'Koes sendiri sudah berdiri sejak 2007. Band ini terdiri dari empat personel, yakni Agusta Marzall, Fajaru Al Azhari, Galifa Al Baladi, dan Jim Qory Al Ghifari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mendedikasikan diri dengan membawakan lagu-lagu lawas dengan karya Koes Plus mengisi sebagian besar penampilan mereka di atas panggung sejak 16 tahun lalu.
Namun pada Sabtu (23/9), empat anak dari personel Koes Plus, yakni David anak dari Yon Koeswoyo, Damon anak dari Tony Koeswoyo, Rico anak dari Murry, dan Sari anak dari Yok Koeswoyo, menyampaikan pelarangan untuk T'Koes membawakan lagu Koes Plus.
"Bahwa terhitung sejak hari ini, keluarga besar Koes Plus melarang dan tidak memberikan izin kepada band T'Koes untuk membawakan karya cipta dari keluarga besar Koes Plus, dan segala sesuatu yang terkait dalam kegiatan bermusik dan atau dalam bentuk apapun baik komersil maupun non komersil," kata Sari.
"Kami tidak tebang pilih. Hal ini kami lakukan agar menjadi pembelajaran untuk kita semua, serta khususnya band-band pelestari di manapun berada di seluruh Indonesia." lanjutnya.
[Gambas:Instagram]
Dalam wawancara dengan jaringan radio Heartline pada Sabtu (23/9) yang juga ditayangkan di YouTube, keempat anak Koes Plus mengisahkan sederet alasan mengapa mereka melarang band tersebut membawakan lagu orang tua mereka.
Damon Koeswoyo sudah memberikan izin kepada CNNIndonesia.com untuk mengutip perbincangan tersebut. Sementara itu, jaringan Heartline belum memberikan respons atas permintaan izin mengutip tayangan itu.
[Gambas:Video CNN]
Berikut 5 poin alasan keluarga melarang T'Koes bawa lagu Koes Plus:
1. Dugaan pencemaran nama baik
Keempat pewaris Koes Plus menuding T'Koes melakukan tindakan pencemaran nama baik sejak lama. Tindakan tersebut terjadi dalam rentang waktu yang lama dalam bentuk unggahan di media sosial ataupun omongan.
"Kenapa kami akhirnya mengeluarkan tindakan yang sangat tegas terhdap T'Koes band, karena menurut kami, sudah terlalu banyak kesalahan oleh mereka, perbuatan yang manipulatif, ada juga seperti pencemaran nama baik, dan macam-macam lah," kata David.
David menyebut pihak keluarga Koes Plus berusaha bijak dalam menanggapi hal tersebut sejak awal. Namun belasan tahun mengalami hal serupa, membuat mereka kehilangan kesabaran.
"Yang saat ini adalah pencemaran nama baik mengacu pada upload-an, banyak berita simpang siur soal cuan, menurut saya pribadi itu hanya salah satu yang sudah saya suarakan lima tahun lalu [kepada mereka]," kata Damon.
[Gambas:Instagram]
Sari menyebut mereka enggan menjabarkan lebih detail maksud dari tindakan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan band T'Koes.
Menurut Sari, hal itu sebagai langkah proteksi mereka dari melanggar aturan hukum soal informasi elektronik. Di sisi lain, Sari menyebut mereka sebenarnya tidak mau berkonflik di dunia maya dan media sosial.
"Video [pelarangan] kami saja mengundang saudara-saudara kami, penggemar Koes, penggemar T'Koes nusantara berargumentasi, yang akhirnya membawa keluarga kami lebih jelek lagi," kata Sari.
Selain itu, Sari menyebut pihak keluarga Koes Plus sering mendapatkan rekam jejak pernyataan T'Koes bahwa band itu sudah melakukan perjanjian verbal dengan para member Koes Plus dan klaim-klaim lainnya.
"Mereka [klaim] adalah cucu-cucunya Koes, kan berarti itu anaknya kami? Mereka bukan anak kami," kata Sari.
Lanjut ke sebelah..
Singgih Tomi Gumilang, pengacara keluarga Koes Plus yang juga hadir dalam perbincangan itu mengatakan, band T'Koes diduga melakukan setelah mereka sering membawa lagu Koes Plus.
"[Pencemaran nama baik] terjadi pada saat band ini berdiri, kan band ini berdiri membawakan lagu Koes Plus. Di tengah jalan terjadi tindakan pidana dan perdata, sampai hari ini." kata Singgih.
2. Ketidakjelasan royalti dan kerja sama
Dugaan pencemaran nama baik yang dimaksud diduga berkaitan dengan ketidakjelasan pembayaran royalti dan kerja sama antara T'Koes dengan pihak keluarga Koes Plus, terutama setelah sepeninggal para musisi legendaris itu.
Menurut penuturan keluarga Koes Plus, kerja sama yang diteken di atas materai hanya terjadi antara Damon Koeswoyo selaku pewaris Tonny Koeswoyo dengan T'Koes pada 2018.
Padahal, kata Sari, Damon hanya mewakili Tonny, bukan mewakili Koes Plus. Sehingga, lagu-lagu karya member Koes Plus lainnya selain Tonny, dinilai tidak sepatutnya dibawakan apalagi dikomersilkan seperti yang dituding dilakukan T'Koes sejak 2007.
"Kalau kontrak dengan Mas Damon jelas, bahwa untuk lagu-lagunya Bapak Tonny Koeswoyo. Bukan untuk lagunya Pak Yok, Pak Yon, atau Pak Murry. Tidak ada," kata Sari.
"Kalau mereka menyatakan sudah membayarkan royalti, itu dari tahun berapa? Sementara merekakan sudah ada sejak 2007, sudah bawa lagu-lagu [Koes Plus], kami dari keluarga enggak pernah ribut-ributin lho," katanya.
"Baru setelah ada LMK dan LMKN ada, Mas Damon menyuarakan [ke T'Koes] ada baiknya mereka menyetor royalti, yang mana itu betul secara hukum," lanjutnya.
[Gambas:Infografis CNN]
David pun mengatakan dirinya "bertahun-tahun" menjelaskan bahwa kesepakatan T'Koes membawa lagu Koes Plus itu hanya atas untuk karya Tonny Koeswoyo. Namun pihak T'Koes disebut membantah hal tersebut.
"T'Koes bilang mereka sudah membayar keluarga besar Koes Plus melalui Mas Damon. [Mereka bilang] 'Apakah jangan-jangan Mas Damon enggak transparan? Enggak jujur?' Wah sampai kacau sih," kata David.
"Itu terjadi bertahun-tahun. Enggak mungkinkan cerita itu mengembuskan orang lain yang enggak tahu apa-apa? Logikanya, pasti yang bersangkutan," lanjutnya.
Damon menyebut dirinya masih menyimpan arsip hingga foto soal perjanjian pada 2018 tersebut, termasuk siapa yang dimaksud pihak pertama dan kedua dalam perjanjian. Ia mengaku, bertindak hanya atas nama keluarga Tonny Koeswoyo.
"Pihak duanya, Agusta Marzall mewakili T'Koes, dan dibimbing oleh Wati," kata Damon.
3. Menghilang
Damon mengatakan, ia sebagai bagian dari Koes Plus yang menandatangani kontrak dengan T'Koes juga tidak luput dari tingkah band tersebut. Damon mengklaim T'Koes menghilang pascapandemi.
"Begitu Covid, dia enggak bayar dan dia minta pengertian, okelah kami mengerti," kata Damon. "Covid sudah [lewat], dia ganti nomor, dicari susah, ini bagaimana?"
"Kalau memang tidak dilanjut ya sudah, monggo tidak bawa lagu ayah saya. Saya sudah omong itu duluan," lanjutnya yang mengatakan ketidakjelasan T'Koes membawa banyak sentimen negatif terhadap keluarganya.
Damon menegaskan karya cipta lagu-lagu Koes Plus memang diwarisi ke anak-anak para anggotanya. Hak cipta masing-masing lagu pun bisa jadi dimiliki oleh beberapa orang.
Sementara itu, setiap keluarga dari member Koes Plus berada di naungan lembaga manajemen kolektif atau LMK yang berbeda-beda. Hal itu membuat orang yang ingin menggunakan lagu Koes Plus secara utuh mesti menjalin kerja sama setidaknya dengan empat kubu ahli waris.
"[Semua lagu Koes Plus] sudah didaftarkan, semua keluarga Koes bersaudara sudah rapi, tapi mungkin LMK beda-beda soalnya itu tergantung kebijakan keluarga [masing-masing ahli waris]," kata Rico.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Youtube]
4. Terhalang orang tua
David mengatakan salah satu alasan baru mengeluarkan tindakan tegas terhadap T'Koes adalah karena keberadaan orang tua mereka, para member asli Koes Plus.
David menyebut orang tua mereka cenderung membiarkan siapa pun pun untuk membawakan lagunya tanpa memikirkan persoalan royalti. Namun yang terjadi, pengertian itu justru disalahgunakan.
"Mereka bicara seperti itu karena mereka tidak memahami apa sih ini [royalti]? Harus seperti apa? Begini, karena mereka kan orang dulu, pemikiran konvensional, beda dengan kita sekarang," kata David.
"Kami sudah melihat ada banyak keanehan, banyak yang salah, tapi karena terbentur dengan orang tua kami, ya akhirnya kami menahan diri. Harapan kami akan semakin baik, tapi ternyata makin ke sini makin tidak tahu diri," lanjutnya.
"Belasan tahun kami diam, itu luar biasa gempurannya. Sampai kami anak-anaknya seperti tidak ada harga dirinya di mata orang-orang, penggemar T'Koes, bahkan si T'Koes sendiri." kata David.
[Gambas:Infografis CNN]
5. Peluang maaf dan sikap tegas
Kini, David, Damon, Rico, dan Sari atas nama keluarga besar Koes Plus resmi melarang T'Koes untuk membawa lagu karya orang tua mereka.
Larangan itu memang hanya berlaku untuk T'Koes. Namun, para ahli waris Koes Plus membuka pintu kepada siapa pun untuk membawakan lagu orang tua mereka, selama masih mengikuti aturan dan norma.
"Pintu maaf dari kami selalu terbuka, tapi pelarangan itu tetap berjalan. Itu saja," kata David menjawab seandainya T'Koes datang kepada mereka dan meminta maaf.
"Kami selalu memaafkan, kalau orang minta maaf ya kami terima. Tapi untuk pelarangan, mungkin akan tetap kami lakukan, atau tindakan lain yang dirasa perlu, kalau itu terbukti, ya itu yang akan dilakukan," lanjutnya.
Singgih menyebut pihaknya bersama keluarga besar Koes Plus tengah menggodok langkah hukum yang akan mereka ajukan terhadap T'Koes. Menurutnya, bila materi sudah siap, akan diumumkan ke publik.
[Gambas:Instagram]
Namun yang pasti, David dan tiga sepupunya yang lain menegaskan sikap pelarangan membawakan lagu Koes Plus untuk T'Koes adalah sudah vonis dari keluarga.
"Pelarangan ini ketok palu. Karena begini, kami lelah banget, sudah cukup lama bersabar menghadapi hal-hal seperti ini, cerita-cerita yang diputar balik dan segala macam," kata David.
"Banyak orang menyalahkan kami, apa salahnya kami? Yang ada kami yang teriak-teriak. Salah kami di mana? [Kami] dibilang serakah, sombong, arogan, apanya? Belasan tahun kami diam, itu luar biasa gempurannya," katanya.
"Siapa pun yang mau membawakan lagu Koes Plus bersaudara ya silakan, tapi mereka juga [mesti] belajar bagaimana aturannya." kata David.
Tanggapan pihak T'Koes
Band T Koes sebelumnya merespons pernyataan keluarga besar Koes Plus yang melarang mereka membawakan lagu-lagu dari band legendaris tersebut. T Koes mengaku menghormati keputusan keluarga Koes Plus.
Pendiri band T Koes Agusta Dwi Susanto Marzall yang juga ayah dari tiga personel band ini mengatakan keputusan tersebut diterima dengan lapang dada.
"Pada prinsipnya, T Koes sangat menghargai dan menghormati serta menerima keputusan mereka dengan lapang dada. Itu hak mereka," kata Agusta saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (24/9).
Agusta melanjutkan kini mereka sedang berkonsultasi dengan berbagai pihak yang memahami permasalahan ini. Rencananya, pihak T'Koes akan menyampaikan sikap mereka secara terbuka dalam waktu dekat.
Personel Band T'Koes tidak memiliki hubungan apapun dengan keluarga besar Koes Plus. Dari berbagai sumber, Agusta merupakan penggemar berat Koes Plus. Adapun 'T' pada nama band T'Koes adalah inisial Tonny Koeswoyo, pemimpin Koes Plus.
[Gambas:Instagram]