Frankfurt Book Fair Pro Israel, Indonesia hingga Malaysia Pilih Cabut

CNN Indonesia
Selasa, 17 Okt 2023 19:30 WIB
Banyak negara, termasuk Indonesia dan Malaysia, tarik diri setelah tahu Frankfurt Book Fair dukung Israel di tengah perang dengan Hamas.
Ilustrasi Frankfurt Book Fair. Banyak negara, termasuk Indonesia dan Malaysia, tarik diri setelah tahu Frankfurt Book Fair dukung Israel di tengah perang dengan Hamas. (AFP/Daniel Roland)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perang Israel vs Hamas membayangi Frankfurt Book Fair. Acara tahunan ke-75 yang berlangsung hingga Minggu (22/10) ini mengecam serangan militan Palestina, Hamas, pada akhir pekan lalu dan mendukung Israel.

Salah satu pameran buku terbesar itu akan dimulai pada Rabu (18/10) atau lebih dari satu pekan sejak Hamas melancarkan serangan ke Israel dan membuat Tel Aviv meresponsnya sebagai perang dan bom Jalur Gaza tanpa henti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berdiri dengan solidaritas penuh terhadap Israel," pernyatan tertulis direktur Juergen Boos, seperti diberitakan AFP pada Selasa (17/10).

Sorotan terhadap posisi politik Frankfurt Book Fair juga muncul setelah acara tersebut menunda upacara penghargaan untuk penulis Palestina Adania Shibli.

Awalnya, Adania Shibli dijadwalkan menerima LiBeraturpreis, penghargaan Jerman, atas bukunya yang bertajuk A Minor Detail. Buku itu ditulis berdasarkan kisah nyata pemerkosaan dan pembunuhan oleh tentara Israel pada 1949.

[Gambas:Video CNN]



Upacara penghargaan diselenggarakan Litprom dan sudah berlangsung setiap tahun di Frankfurt Book Fair. Namun, penyelenggara memutuskan tidak melanjutkan acara penghargaan "karena perang yang dimulai Hamas."

Dalam pernyataan resmi, mereka juga mengatakan sedang mencari "format dan pengaturan yang pas untuk acara di masa mendatang."

Tak hanya itu, Litprom juga menyatakan "pemberian penghargaan terhadap Adania Shibli tak pernah dipertanyakan" dalam penundaan tersebut.

Kendati demikian, lebih dari 600 orang menandatangani surat terbuka yang mengutuk gerakan tersebut. Mereka menilai menunda pemberian penghargaan kepada Adania Shibli menjadi bentuk "menutup ruang suara bagi Palestina."

Surat terbuka itu turut diteken penulis, penerbit, dan agen literatur ternama, seperti Abdulrazak Gurnah dan Olga Tokarczuk yang sama-sama pernah memenangkan Hadiah Nobel Sastra, yakni pada 2021 dan 2018.

Penulis lain yang turut meneken itu, seperti Pankaj Mishra (Age of Anger: A History of the Present), William Dalrymple (The Anarchy: The East India Company, Corporate Violence, and the Pillage of an Empire), Colm Toibin (Brooklyn), dan Naomi Klein (The Shock Doctrine: The Rise of Disaster Capitalism).

"Frankfurt Book Fair, sebagai pameran buku internasional yang besar, punya tanggung jawab untuk menciptakan ruang bagi para penulis Palestina untuk berbagi pemikiran, perasaan, refleksi mereka terhadap sastra melalui masa-masa yang mengerikan dan kejam ini, bukan menutupnya," bunyi surat terbuka itu.

Lanjut ke sebelah...

Indonesia, Malaysia hingga Arab Batal Ikut Frankfurt Book Fair

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER