Cher bersama Taylor dan seorang produser lainnya yang menggarap lagu itu, Brian Rawling, akhirnya memenangkan 'perdebatan' tersebut. Believe pun dikirim ke radio pada 19 Oktober 1998.
Lagu itu kemudian melesat ke puncak tangga lagu. Di Inggris Raya, lagu ini jadi lagu terlaris tahun tersebut dan masih menjadi single tersukses oleh solois perempuan hingga saat ini.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Amerika Serikat, Believe bergerak agak lambat. Namun toh lagu itu tetap mencapai puncak nomor satu Billboard Hot 100 pada 13 Maret 199. Cher kamudian menjadi perempuan tertua, pada usia 52 tahun, yang meraih posisi itu.
Believe juga menuai banyak sambutan hangat dari para kritikus. Misalnya adalah Chuck Taylor dari Billboard yang menyebut lagu ini menjadi "yang terbaik yang direkam Cher dalam beberapa tahun terakhir".
Neil Strauss dari The New York Times menyebut lagu ini memiliki lirik yang kaya dan "bittersweet", tapi suara Cher yang dimodif sehingga terasa robotik di bagian chorus membangkitkan kenangan akan pop elektronik era '80-an.
"Ini adalah lagu dengan tema universal-seorang perempuan yang mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia bisa bertahan dari putus cinta," tulis Neil Strauss.
Suara Cher yang sudah khas kemudian dimainkan oleh Auto-Tune itu secara tidak langsung memperkenalkan metode rekayasa suara tersebut ke berbagai musisi. Mulai dari Radiohead hingga Lil Wayne pun menggunakan cara ini.
Namun Auto-Tune pun menuai kontroversi karena dianggap tidak autentik seiring dengan popularitasnya. Pada 2009-an, sejumlah musisi mengampanyekan 'kebencian' mereka terhadap Auto-Tune, seperti Jay-Z, Christina Aguilera, dan band rock Death Cab for Cutie.
"Penyanyi belajar tentang cara kerjanya, dan mereka menyukainya, tapi mereka memiliki hubungan rumit dengan itu," kata kreator Auto-Tune, Andy Hildebrand, kepada CNN pada 2015. "Mereka tidak ingin orang lain tahu bahwa mereka membutuhkannya,"
Selain legasi Believe berupa pengenalan Auto-Tune dalam musik, seperti disebut NPR pada 2018, lagu ini juga dianggap sebagai ikon budaya oleh masyarakat yang menggemari lagu house, termasuk oleh komunitas LGBTQ+.
This Is Dig pada 2018 menyebut lagu ini "beresonansi dengan komunitas LGBTQ+ di seluruh dunia, lagu ini mengukuhkan reputasi Cher sebagai ikon pop dan salah satu bintang musik queer-allied".
Believe juga masih menjadi salah satu lagu "legendaris" yang diputar di berbagai klub malam, pesta, hingga saat ini, 25 tahun setelah lagu tersebut pertama kali menghentak radio di penghujung abad ke-20.