Dalam keadaan "bingung dan terkejut," Bellino mengklaim bahwa dia terus berjalan dengan rombongan tersebut ke hotel karena dia bergantung pada temannya untuk pulang dan dia tidak memiliki cukup uang.
Setelah masuk hotel, Bellino mengklaim Steven Tyler sekali lagi memojokkannya ke dinding dan "memasukkan lidahnya ke dalam mulutnya" dan "berusaha melakukan hubungan seks" sambil orang lain berdiri dan menyaksikannya, termasuk seorang doorman yang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bellino mengklaim kembali melakukan perlawanan dan menarik rambut Tyler. Kemudian, dia mengklaim bahwa Tyler berbisik di telinganya, "Aku akan pergi ke kamarku sebentar."
Setelah sang pemenang Grammy "tiba-tiba pergi" ke kamarnya, Bellino mengatakan bahwa dia duduk termenung di lobi hotel dengan kondisi "menangis dan ketakutan."
"Telepon di lobi hotel berdering, dan salah satu rekan Steven Tyler menjawabnya dan kemudian mendekati Jeanne yang duduk gemetar di kursi dan berkata padanya, 'Oke, kamu bisa naik ke kamarnya,'" demikian tuntutan hukum tersebut.
Jeanne mengatakan bahwa dia "tidak bisa berbicara dan bergerak" dan "menggelengkan kepala dalam penolakan" sambil mencoba mencari bantuan atau cara untuk melarikan diri. Dia kemudian menyatakan melarikan diri menuju pintu dan doorman membantunya segera naik taksi.
Tuntutan yang diajukan oleh Bellino menjadi yang kedua kalinya dihadapi oleh Tyler. Pada Desember 2022, seorang perempuan bernama Julia Holcomb mengajukan tuntutan hukum atas pelecehan seksual terhadap Tyler.
Saat itu, Holcomb mengklaim bahwa dirinya memulai hubungan seksual dengan Tyler dia masih berusia 16 tahun pada 1973. Julia juga mengklaim bahwa Steven Tyler memaksanya untuk melakukan aborsi.
Steven Tyler membantah tuduhan tersebut pada awal 2023, dengan argumen bahwa Holcomb memberikan persetujuan untuk hubungan seksual tersebut dan bahwa dia memiliki imunitas sebagai wali hukumnya saat itu.
(far/chri)