Pegiat bahasa Indonesia, Ivan Lanin, menilai pengakuan bahasa Indonesia oleh Badan PBB untuk bidang pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) bisa berdampak positif untuk bahasa itu dan bangsa Indonesia.
"Saya belum punya pendapat khusus selain bangga. Dampaknya, prestise bahasa Indonesia meningkat," kata Ivan Lanin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (21/10).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minat orang asing untuk mempelajari bahasa kita juga mungkin akan meningkat. Yang terpenting, kebanggaan kita terhadap bahasa kita sendiri juga mestinya meningkat," lanjutnya.
Ivan punya alasan sendiri mengapa pengakuan oleh UNESCO ini jadi momen spesial untuk bangsa Indonesia. Sejak 1945, PBB hanya menggunakan sedikit bahasa sebagai pengantar dalam kegiatan mereka.
Sejumlah bahasa tersebut adalah Inggris, Prancis, Spanyol sejak 1920, lalu Rusia dan Mandarin sejak 1945, dan Arab sejak 1973. Enam bahasa ini dipilih dengan mempertimbangkan luasan penggunaannya di dunia, terutama setelah Perang Dunia I.
Namun di luar enam bahasa tersebut, ada sejumlah bahasa lainnya yang diakui oleh UNESCO sebagai bahasa internasional meski tidak tercatat sebagai bahasa resmi PBB. Bahasa-bahasa itu adalah Hindi, Italia, Portugis, dan yang terbaru adalah Indonesia.
"Setahu saya tidak mudah untuk diakui sebagai bahasa resmi UNESCO," kata Ivan Lanin.
"Jadi, yang bukan bahasa resmi PBB, tetapi juga diakui sebagai bahasa resmi UNESCO ialah Hindi, Italia, Portugis, dan Indonesia. Saya pikir itu bukan seremonial belaka." lanjutnya.
Sementara itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa alias Badan Bahasa Kemendikbudristek lewat unggahan di media sosial, Selasa (21/11), menilai ada sejumlah alasan mengapa bahasa Indonesia terpilih untuk diakui oleh UNESCO.
Pertama, bahasa Indonesia dianggap menjadi kekuatan pemersatu budaya di Indonesia. Kedua, bahasa Indonesia dianggap telah menunjukkan keampuhan sebagai lingua franca atau basantara, yang berarti bahasa pengantar masyarakat yang beragam di sebuah wilayah.
Meski berasal dari akar bahasa Melayu, bahasa Indonesia mampu "memfasilitasi komunikasi antaretnis di Indonesia yang mempunyai 1.340 suku dan 718 bahasa daerah yang tersebar di 17.500 pulau".
"Saat ini, bahasa Indonesia dengan basis penutur lebih dari 275 juta telah memiliki standar linguistik modern yang terlihat dari leksikon, tata bahasa, dan ejaannya yang sudah mapan sebagai sistem yang berfungsi sebagai media utama dalam bidang akademik, pemerintahan, bisnis, budaya, dan komunikasi sehari-hari secara nasional," kata Badan Bahasa.
Lanjut ke sebelah...