Setelah penantian panjang, akhirnya Jungkook BTS mengukuhkan karier solonya melalui album debut bertajuk Golden. Album ini jadi pembuktian ambisi dari member termuda boyband raksasa tersebut.
Lewat album yang rilis pada 3 November 2023 ini, Jungkook berusaha membuktikan istilah golden maknae yang tersemat padanya bukan cuma sekadar julukan, tetapi juga terdengar secara nyata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Golden maknae sendiri berarti si bungsu (bertalenta) emas. Istilah itu disematkan ke JK lantaran dirinya memiliki karakter timbre vokal yang unik, mulai dari nada rendah hingga tinggi dengan warna yang khas.
Bila biasanya timbre khas pria bernama asli Jeon Jung-kook ini bercampur dengan kemampuan enam member BTS lainnya, Golden menjadi panggung sempurna yang utuh bagi Jungkook untuk unjuk vokal.
Meski album ini sayangnya tidak memiliki lagu yang ditulis langsung oleh Jungkook, ia tetap terlibat dalam kurasi setiap lagu yang akan dimasukkan ke album ini.
Hasilnya, album yang diproduseri Andrew Watt, Cirkut, David Stewart, Diplo, Leclair, Maesic, DJ Snake, Banx & Ranx, Jon Bellion, Allen Ritter, Johan "Roza" Rosa, LostBoy, dan BloodPop alias Michael Tucker ini punya koleksi 11 lagu pop dengan beragam rasa.
![]() |
Seperti 3D yang menjadi track pembuka dan kental akan gaya pop campuran R&B seperti pada awal 2000-an saat era Justin Timberlake, atau juga Closer to You (feat Major Lazer) yang bermain kembali dengan pop-EDM era 2010-an.
Namun Jungkook juga bisa bermain lirik seperti dalam Seven yang dibuat dalam dua versi, sentimen romantis dalam clean version dan sentimen penuh gairah dalam explicit version.
Jungkook juga memilih untuk tak terjebak dalam modernitas seperti musik-musik milenial. Ia menyisakan suasana lawas seperti disko pop-funk ala '70-an dalam Standing Next to You.
Dalam lagu tersebut, hentakan drum yang dikombinasikan dengan bass, instrumen disko elektronik, dan terompet, berkawin padu dengan gaya vokal Jungkook yang banyak terinspirasi dari Michael Jackson.
"Standing in the fire next to you/You know it's deeper than the rain/It's deeper than the pain/When it's deep like DNA." lantun Jungkook.
Jungkook memastikan 11 koleksi dalam album ini bisa menjadi tempat dirinya bermain dengan suara lembut dan berbisik, falset, nada tinggi, hingga rap.
Jungkook juga mencoba eksperimen soal menambah tekstur suaranya seperti dalam Somebody. Namun permainan echo dan ala robotik pada bagian awal lagu ini sayangnya bagi saya mengurangi pesona yang sudah dimiliki Jungkook.
Bagi saya, album ini berhasil menunjukkan kemampuan Jungkook dalam membaurkan suaranya ke berbagai jenis lagu, apalagi melalui kolaborasi dengan Latto dan Jack Harlow. Vokal Jungkook bisa mengimbangi karakter masing-masing lagu tersebut tanpa terdengar memaksa.
Namun, bagi saya Jungkook memang masih dalam pencarian identitas vokalnya. Hal itu terlihat dari lagu Yes or No yang ikut dibuat Ed Sheeran dan Hate You yang ikut ditulis Shawn Mendes.
Dalam dua lagu itu, Jungkook agaknya tak bisa melepaskan diri dari ciri pembawaan lirik si pencipta lagu aslinya sehingga alih-alih memiliki lagu miliknya sendiri, justru terasa membawa lagu milik orang lain.
Lihat Juga : |
Oleh karena itu saya masih sangat menantikan album Jungkook berikutnya yang semoga ia tulis sendiri agar terdengar "Jungkook banget".
Saya optimis Jungkook bisa melakukannya mengingat sebelumnya ia sukses menciptakan hit Still With You. Ia juga telah sering ikut menulis lagu-lagu BTS seperti Outro: Love is Not Over, Magic Shop, My Time, dan Your Eyes Tell.
Meski begitu saya rasa Golden telah menyalurkan misi Jungkook dengan baik, yaitu menampilkan kualitas musikalitas Jungkook yang versatile, vokal karismatik, dengan daya tarik pop yang memikat.
(end)