30 Tahun Detective Conan, Buah Inspirasi Aoyama Gosho dari Kucing
Pada 19 Januari 1994, sebuah kisah manga dirilis di majalah Weekly Shonen Shogakukan. Manga karya Aoyama Gosho itu mengisahkan seseorang dengan kemampuan detektif genius menjadi anak kecil yang kemudian dikenal sebagai Detective Conan.
Masyarakat Jepang mengenal manga yang tahun ini genap berusia 30 tahun tersebut dengan 名探偵コナン (Meitantei Konan), sementara mereka yang berbahasa Inggris mengenalnya dengan Case Closed.
Dari komik terbitan mingguan, Detective Conan kemudian berkembang menjadi manga buku, anime, film layar lebar, adaptasi ke video gim, audio, hingga drama live-action.
Selama 30 tahun pula --yang muncul di Indonesia dalam bentuk anime sejak 2001-- Detective Conan sudah menemani jutaan anak yang kini menjadi dewasa, termasuk jutaan anak dan dewasa lainnya yang masih setia mengikuti kisahnya.
Manga ini berkisah soal Conan Edogawa, seseorang dengan bentuk anak kecil sepantaran anak SD dengan kemampuan genius dalam urusan mengusut kasus.
Ia sejatinya adalah seorang pemuda SMA bernama Shinichi Kudo, yang merupakan pencinta misteri yang kemudian berurusan dengan mafia misterius bernama Black Organization dan dicekoki racun bernama APTX 4869.
Racun itu membuat tubuh Shinichi menyusut dan menjadi anak kecil. Dengan kondisi tersebut, Shinichi kemudian memutuskan menyamar dengan nama lain Conan Edogawa.
Sejak saat itu, Conan Edogawa mencari tahu soal Black Organization sembari menjalani kehidupan ganda dan membantu detektif paruh-baya yang payah, Kogoro Mouri. Kogoro adalah ayah dari perempuan spesial dalam hidup Shinichi, Ran.
Dalam perbincangan dengan CNNIndonesia.com pada November 2016, Aoyama Gosho mengakui kisah Conan Edogawa terinspirasi usai membaca sebuah fiksi bertajuk Mikeneko Holmes (三毛猫ホームズシリーズ) karangan Jirō Akagawa.
"Mulanya saya sedang membaca buku berjudul Mikeneko Holmes, tentang kucing yang menjadi detektif," ungkap Aoyama Gosho. "Itu adalah cerita misteri, dan saya terinspirasi dari situ,"
Lihat Juga : |
Menurut Gosho, novel fiksi terbitan 1983 itu menyimpan kisah yang pada akhirnya ia terapkan untuk salah satu sisi paling ikonis dari Detective Conan.
"Jadi sebenarnya ada kesamaan antara Conan dan buku tersebut. Karena dalam cerita Mikeneko Holmes, pemilik dari kucing itu juga seorang detektif swasta," jelas Gosho. "Tapi ternyata kucingnya lebih pintar,"
"Itu kenapa sang pemilik [si manusia] dikenal sebagai detektif yang handal, karena bantuan dari kucingnya," tambahnya.
Intisari kisah dari Mikeneko Holmes itu diinterpretasi oleh Aoyama ke dalam tubuh Conan Edogawa.
Lanjut ke sebelah...