Menurutnya, para penampil perlu berada di garda terdepan untuk melakukan desakan kepada pihak penyelenggara. Meskipun jika ditilik dari undang-undang, penampil tak memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk membayarkan royalti hak cipta.
"Kalau dibilang susah banget kami nagih, ya betul banget, jutaan titik event di Indonesia berhadapan dengan lima anggota tim saya," keluhnya.
"Tolong artis juga jangan lepas tangan untuk ikut membantu menguraikan isu yang sedang kusut ini," imbuh Yessy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, kritikan ini jangan hanya ditujukan kepada LMK, tapi teman-teman pelaku dan penampil juga tolong untuk memantik kesadaran ini."
Penentuan tarif royalti untuk konser musik dibagi menjadi dua sebagai bagian dari upaya menyejahterakan para kreator, dalam hal ini adalah para musisi melalui karya mereka.
Dua bagian tersebut adalah royalti dari konser dengan tiket berbayar diperoleh dari 2 persen dari hasil kotor penjualan tiket + 1 persen dari tiket yang digratiskan (complimentary ticket), serta royalti dari konser gratis yang dihitung dari 2 persen total biaya produksi.
Selama ini, pembayaran royalti hak cipta disalurkan melalui LMKN dengan sistem blanket license.
Sistem ini merupakan lisensi yang diberikan oleh LMKN kepada penyanyi untuk menyanyikan sejumlah lagu tertentu, apabila hak royalti dari sang pencipta telah dibayarkan oleh penyelenggara acara.
Dalam sistem ini, uang akan dikolektifkan terlebih dahulu untuk kemudian royalti diberikan kepada kreator sesuai dengan porsi dan kesepakatan yang sudah diatur oleh LMKN, LMK, dan kreator di awal perjanjian.
Namun, sistem blanket license yang selama ini diterapkan dinilai sebagian kreator kurang memuaskan.
Para pencipta dan komposer lagu merasa bayaran royalti yang mereka terima tidaklah sebanding dengan penyanyi yang mendapatkan honor fantastis di panggung komersil.
Hingga kemudian, sejumlah musisi lain mencoba menggunakan sistem berbeda dalam pembayaran royalti seperti yang dilakukan oleh penyanyi Anji. Pada Desember 2023, Anji mengaku menggunakan sistem direct licensing alias bayar royalti secara langsung.
(far/end)