Vidi menilai atmosfer positif yang ia dapatkan dari rekan sesama pasien memberikan dampak sangat baik bagi proses penyembuhannya. Ia merasa suasana yang dibangun di tempat tersebut sudah selayaknya keluarga baginya.
"Tapi somehow vibe-nya tuh di sini sangat positif, gue dapat keluarga baru yang sangat suportif, dan vibe positif yang mereka berikan kayak bikin gue merinding gitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayak dengar cerita-cerita inspiratif dari mereka, terus banyak dapat dukungan dan doa-doa dari strangers itu menurut gue lumayan 'wow' gitu," sambung Vidi.
"Jadi aku bahagia akhirnya aku berada di sini, enggak tahu ke depannya bakal seperti apa, sepertinya ini bakal berat, tapi semoga gue bisa bertahan ya," tandasnya.
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Vidi untuk mengutip unggahan tersebut.
Pekan lalu, Vidi mengisahkan pengalamannya menghadapi efek samping dari kemoterapi yang ia jalani sebagai langkah pengobatan melawan kanker ginjal. Vidi mengaku sempat menggigil usai kemoterapi pada Rabu (24/1).
Tak hanya itu, Vidi Aldiano juga mengakui dirinya sempat mengalami takikardia saat bangun pada Kamis (25/1) pagi. Takikardia merupakan kondisi denyut jantung di atas normal.
Kementerian Kesehatan RI menyebut, pada kondisi normal, jantung manusia berdenyut teratur sebanyak 60-100 kali per menit. Takikardia terjadi bila jantung berdenyut lebih dari 100 kali per menit, baik itu teratur maupun tidak.
Pada September 2023, Vidi sempat curhat bahwa sel kanker yang ia derita sudah menyebar ke sejumlah titik dan Vidi harus menjalani perawatan rutin tiap 3 minggu sekali.
Vidi bercerita sudah menjadi pejuang kanker sejak 2019 lalu. Vidi memang diketahui pernah mengidap kanker ginjal dan sudah menjalani operasi di Singapura.
Dalam foto yang ia unggah, Vidi tampak tersenyum meski selang infus terpasang di lengannya. Saat menjalani perawatan, ia ditemani oleh sang ibu Besbarini. Vidi menyebut proses treatment-nya itu sebagai 'spa day.'
(far/chri)