Doadibadai atau Badai Kerispatih juga berisiko tak lolos akibat suara partainya, PSI, tak tembus empat persen. Ia maju dengan dapil yang sama dengan Aldi Taher, Jawa Barat VI.
Di antara enam caleg PSI di dapil itu, perolehan Badai berada di posisi buntut, yakni 1.165 suara. Angka tersebut berdasarkan penghitungan terhadap 5.435 dari 12.648 TPS atau sekitar 42,97 persen per 01.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aldi Taher pun berpotensi tak masuk parlemen karena partainya, Perindo, tak tembus ambang batas suara. Dalam Pemilu 2024, ia nyaleg dengan dapil Jawa Barat VII.
Berdasarkan real count KPU versi 8.00 WIB dan perhitungan 7.158 dari 18.000 TPS yang setara dengan 39,77 persen total suara, Aldi Taher mengumpulkan 1.628 suara dan menjadi yang ketiga terbanyak di antara calon lainnya.
Perolehan suara Venna Melinda sesungguhnya tembus lima digit di dapil Jawa Timur VI. Ia mendapatkan 10.960 suara berdasarkan penghitungan terhadap 10.996 dari 12.955 TPS di sana.
Kendati demikian, peluang Venna Melinda ke parlemen tampaknya terhambat dari Partai Perindo yang masih jauh untuk tembus empat persen.
Sultan Djorghi berpotensi tak lolos karena perolehan suaranya. Penyanyi tersebut menjadi caleg dari dapil Sumatera Utara I untuk Partai Golkar yang sesungguhnya akan lolos ke parlemen.
Namun, ia kini baru mengumpulkan 568 suara atau terendah kedua di antara 10 caleg Partai Golkar di dapil itu. Dua posisi tertinggi dipegang Musa Rajekshah dan Meutya Hafid dengan lebih dari 28 ribu suara.
Data itu berdasarkan perhitungan versi 5.00 WIB, 5.704 dari total 15.731 TPS atau sekitar 36,26 persen total suara.
Peluang Didi Riyadi ke parlemen diperkirakan tak besar. Perolehan suara caleg Partai NasDem dapil Jawa Barat XI itu kini menempati posisi keempat dengan 5.042 suara. Suara tiga caleg NasDem di atasnya sudah tembus lima digit.
Angka itu berdasarkan penghitungan 11.570 dari 15.093 TPS atau setara dengan 76,66 persen, per pukul 07.00 WIB.
Krisna Mukti diperkirakan tak bisa kembali ke DPR dalam Pemilu 2024. Caleg NasDem dapil Jawa Timur 1 ini baru mengumpulkan 1.922 suara yang membuatnya di posisi keenam dari 10 calon lainnya.
Angka itu berdasarkan penghitungan 8.362 dari 13.733 TPS atau setara dengan 60,89 persen, per pukul 08.00 WIB.
Aktor sekaligus presenter itu sebelumnya menjadi anggota dewan periode 2014-2019 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan dapil Jawa Barat VII. Pada Pemilu 2019, ia sudah jadi caleg Partai NasDem dan tak lolos parlemen dengan perolehan 4.609 suara.
Terkait real count KPU, terdapat kejanggalan Sirekap Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lantaran ada perbedaan antara jumlah perolehan total suara partai dengan jumlah akumulasi suara yang didapatkan tiap-tiap caleg.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja juga telah menegaskan bahwa Sirekap bukan penentu rekapitulasi. Penentu hasil Pemilu adalah penghitungan manual.
"Harus kami sampaikan bahwa Sirekap adalah bukan penentu terhadap rekapitulasi. Penentunya tetap menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (tentang Pemilihan Umum) adalah manual rekapitulasi. Jadi bukan Sirekap. Sirekap hanya alat bantu," kata Bagja, Kamis (15/2).
(chri)